Analisis Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali)
Main Author: | Iswanty, DiahAulia |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/116438/1/051405464.pdf http://repository.ub.ac.id/116438/ |
Daftar Isi:
- Dunia usaha yang sangat berkembang saat ini, untuk mendapatkan keuntungan yang diinginkan diperlukan sebuah upaya untuk dapat mengendalikan biaya produksi yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead. Proses produksi dapat berjalan dengan baik apabila manajer perusahaan mampu menerapkan metode yang tepat dan benar sesuai dengan fungsi masing-masing. Pengendalian biaya produksi harus ada tolok ukur yang dijadikan sebagai bahan untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat efisiensi biaya produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya standar yang diterapkan oleh PT. Malang Indah Genteng Rajawali dan mengetahui pengendalian atas selisih biaya standar dengan biaya sesungguhnya. Metode yang diterapkan dalam mengendalikan biaya produksi dalam penelitian ini adalah dengan menetapkan biaya standar dengan membandingkan antara biaya standar dengan biaya sesungguhnya. Analisis Biaya standar dengan metode dua selisih meliputi selisih harga bahan baku, selisih kuantitas harga bahan baku, selisih tarif upah tenaga kerja langsung, selisih efisiensi tenaga kerja langsung, selisih terkendali dan selisih volume. Hasil penelitian yang dilakukan pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali terhadap biaya bahan baku yaitu pada selisih harga bahan baku mengalami unfavorable sebesar Rp -93.321.933,6 (UF). Pada selisih kuantitas bahan baku mengalami unfavorable sebesar Rp -8.753.100 (UF). Pada perhitungan terhadap tenaga kerja langsung yaitu pada selisih tarif tenaga kerja langsung mengalami unfavorable sebesar Rp 3.084.149,999 (UF) dan selisih efisiensi tenaga kerja langsung mengalami favorable sebesar Rp 661.500 (F). Perhitungan pada biaya overhead pabrik yaitu pada selisih terkendali mengalami unfavorable sebesar Rp 3.145.817,14 (UF) dan selisih volume mengalami unfavorable sebesar Rp 1. 654.285,756 (UF). Pihak manajemen, sebaiknya menyusun standar yang dapat dicapai sehingga perusahaan mampu menghitung keefisiensi yang terjadi selama berproduksi. Memperbaiki standar tanpa menunggu selesainya periode berakhir, sehingga dapat langsung diperbaiki jika ada penyimpangan ataupun perubahan. Mempertimbangkan untuk menggunakan biaya standar dikarenakan dengan biaya standar perusahaan akan dapat menentukan biaya-biaya yang akan dikeluarkan vii sehingga dapat mengendalikan, mengawasi dan mengontrol pengeluaranpengeluaran biaya yang tidak perlu dikeluarkan oleh perusahaan.