Pengembangan Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Mewujudkan Community Development (Studi pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Pabrik Gula (PG) Ngadirejo)
Main Author: | Gholami, Mirza |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/116435/1/Skripsi_Full.pdf http://repository.ub.ac.id/116435/ |
Daftar Isi:
- Penelitian tentang pengembangan CSR dalam mewujudkan community development (studi pada program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL) PG Ngadirejo) dilandasi oleh analisis strategi PG Ngadirejo terhadap mitra utamanya dan pelaksanaan kegiatan sosial PG Ngadirejo terhadap masyarakat dalam mewujudkan community development. Oleh karena itu, perlu di analisis kembali pelaksanaan pengembangan CSR melalui PKBL PG Ngadirejo dengan mengacu pada perspektif pendekatan community development . Sehingga dapat teridentifikasi faktor pendukung dan penghambat dari pelaksanaan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis dengan pendekatan kualitatif. Analisis data yang digunakan untuk mengupas strategi PG Ngadirejo adalah menggunakan analisis kualitatif model Spradley. Pada model analisis ini peneliti melakukan tahapan analisis kualitatif, yakni analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponensial dan analisis tema budaya terkait pengembangan CSR untuk mewujudkan community development melalui PKBL PG Ngadirejo. Hasil analisis pengembangan CSR untuk mewujudkan community development melalui PKBL PG Ngadirejo menggunakan pendekatan community for development karena dalam PKBL dominasi perusahaan masih sangat besar sehingga inisiatif mitra atau masyarakat masih terbatas. Selanjutnya dalam program kemitraan ditemukan perbedaan dalam penerapan sistem keuangan. PG Ngadirejo menggunakan sistem kapitalistik industrial modern sedangkan petani menggunakan sistem kapitalistik agraria, sehingga kemitraan menjadi tidak optimal. Sedangkan dalam program bina lingkungan terdapat temuan kesalahpahaman dalam mengartikan program bina lingkungan dalam pelayanan terhadap masyarakat ring I melalui kegiatan sosial dan ketidaksesuaian kebutuhan dengan kegiatan sosial menjadikan ketidakpuasan salah satu aktor dalam pelaksanaan program bina lingkungan. Mengacu pada hasil analisis tersebut maka terdapat 5 rekomendasi. Pertama, pengakuan PG Ngadirejo terhadap petani bibit dan menjadikannya pemangku kepentingan. Kedua, PG Ngadirejo harus mengubah sistem pembayaran kredit kepada petani bibit. Ketiga, Pembentukan koperasi untuk petani tebu dan petani bibit. Keempat, forum komunikasi dalam penentuan jenis kegiatan sosial. Kelima, peran yang jelas untuk pemerintah dalam program kegiatan sosial.