Kemitraan Pemerintah Swasta dan Masyarakat dalam Mewujudkankan Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Petani (Studi Pada Kemitraan PT. Pertani (Pesero) dan Petani Mitra di Desa Tulungrejo Kecamatan Nganta
Main Author: | Kesuma, RedyPuja |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/116368/1/Skripsi_Redy_Puja_Kesuma_105030100111073.pdf http://repository.ub.ac.id/116368/ |
Daftar Isi:
- Indonesia merupakan negara agraris, dimana sebagian besar penduduknya bermatapencaharian sebagai petani, namun kesejahteraan petani di Indonesia bisa dibilang masih jauh dari harapan. Badan Pusat Statistik menyebutkan bahawa sumber kemiskinan terbesar disumbangkan oleh masyarakat pedesaan yang mayoritas penduduknya bermatapencaharian sebagai petani. Selain masalah kesejahteraan petani, masalah krisis ketahanan pangan nasional juga menjadi aspek yang perlu diperhatikan, mengingat impor bahan pangan dari luar negeri sudah tidak bisa terelakkan lagi. Untuk itulah pemerintah melalui Kementrian BUMN mengeluarkan solusi program yaitu Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K). Program GP3K merupakan suatu bentuk implementasi Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) sebagai tanggung jawab sosial BUMN sektor pertanian dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan petani. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kemitraan yang terjalin antara Pemerintah melalui Dinas Pertanian khususnya Petugas Penyuluh Lapangan dan Aparatur Terkait, PT. Pertani (Persero) selaku BUMN sektor pertanian dan petani mitra di Desa Tulungrejo Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang terkait dengan implementasi Program Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K). Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sedangkan fokus dalam penelitian ini adalah kemitraan antar aktor pelaksana, terkait implementasi Program GP3K yang meliputi bentuk kemitraan, peran aktor pelaksana, implementasi program, output yang dihasilkan, serta faktor pendukung dan penghambat dari program kemitraan tersebut. Data yang digunakan penulis diperoleh dari bagian administrasi PT. Pertani (Persero) Cabang Pemasaran Malang dan melakukan observasi atau wawancara serta studi dokumentasi pada masyarakat sebagai petani mitra dan aparatur terkait di Desa Tulungrejo Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data skunder. Data yang diperoleh dikumpulkan, dinterpretasi, serta dianalisa kemudian diuraikan secara rinci untuk mengetahui permasalahan dan mencari penjelasanya. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa kemitraan yang terjalin antara pemerintah, BUMN pelaksana dan masyarakat melalui Program kemitraan GP3K di Desa Tulungrejo Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang telah memberikan berbagai dampak positif. Dengan adanya program kemitraan GP3K ini, banyak manfaat yang diperoleh oleh setiap aktor pelaksana, mulai dari petani dengan meningkatnya kesejahteraan melalui produksi pertanian yang bertambah, PT. Pertani (Persero) dengan keuntungan penjualan yang meningkat, hingga pemerintah karena terpenuhinya pasokan pangan nasional serta tercapainya target yang telah ditetapkan. Namun disamping keberhasilan program GP3K ini, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan oleh setiap aktor pelaksana agar implementasi Program Kemitraan GP3K khususnya di Desa Tulungrejo Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang dapat berjalan lebih baik lagi, persoalan tersebut meliputi kurangnya jumlah petugas penyuluh lapangan dari PT. Pertani (Persero) dan PPL Dinas Pertanian, tingginya harga sarana produksi pertanian yang ditawarkan kepada petani, pengendalian hama serta faktor alam yang dapat manghambat proses usaha tani, hingga masalah pengembalian biaya garap oleh petani yang sering terlambat. Sehingga dari kesimpulan tersebut penulis memberikan saran diantaranya melalui penambahan jumlah petugas penyuluh lapangan, baik dari pihak PT. Pertani maupun Dinas Pertanian, peningkatan kualitas pembibingan dari aparatur desa melalui Ketua Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani), Kaur bidang pertanian dan irigasi, serta peningkatan partisipasi dari tiap-tiap kelompok tani khususnya dalam mengelola usaha tani dan implementasi Program GP3K.