Pengaruh Kombinasi Pupuk Npk Anorganik Dan Pupuk Hijau Paitan ( Tithoniadiversifolia L.) Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine Max (L.) Merril) Var. Grobogan
Main Author: | Utami, Arisani Putri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/11636/ |
Daftar Isi:
- Kedelai (Glycine max (L.) Merril) merupakan salah satu jenis tanaman pangan ketiga setelah padi dan jagung. Tingginya impor kedelai disebabkan besarnya permintaan konsumen kedelai dan tidak diimbangi dengan produksi kedelai nasional. Salah satu yang mempengaruhi produksi nasional adalah produktivitas. Potensi hasil kedelai varietas grobogan yaitu 2,77 ton ha-1, sedangkan rata-rata hasil produktivitas di Indonesia hanya mencapai 1,57 ton ha-1 (BPS, 2017). Rendahnya produktivias kedelai di Indonesia secara umum disebabkan oleh tanah yang kurang subur. Sedangkan tanah dikategorikan subur apabila mengandung bahan organik tanah minimal 2,5-4%, sehingga untuk mempertahankannya diperlukan masukan bahan organik minimal sebanyak 8-9 ton ha-1 setiap tahunnya (Hairiah et al., 2000). Sumber bahan organik dapat diperoleh dari pupuk hijau (Tithonia diversifolia L.) karena kandungan unsur haranya yang tinggi, dapat menghasilkan biomassa dengan cepat, toleran terhadap tajuk yang tinggi, serta mempunyai perakaran yang dalam sehingga dapat memompa unsur hara ke lapisan permukaan (Noviastuti, 2006). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk NPK anorganik dengan pupuk hijau.) pada pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai sedangkan hipotesisnya adalah pupuk NPK anorganik yang dikombinasikan dengan pupuk hijau paitan mampu meningkatkan hasil tanaman kedelai. Penelitian dilaksanakan diUPT Pengembangan Benih Palawija,Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Dengan ketinggian 491 mdpl, dan suhu 170 – 270 C. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni – September 2017. Metode yang digunakan ialah Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial dengan 7 perlakuan sebagai berikut A1 (Pupuk Anorganik 100%), A2 (Pupuk Anorganik 100% + Paitan 10 ton/ha), A3 (Pupuk Anorganik 100% + Paitan 20 ton/ha), A4 (Pupuk Anorganik 75% + Paitan 10 ton/ha), A5 (Pupuk Anorganik 75% + Paitan 20 ton/ha), A6 (Pupuk Anorganik 50% + Paitan 10 ton/ha), A7 (Pupuk Anorganik 50% + Paitan 20 ton/ha ) dari perlakuan tersebut diulang sebanyak 4 kali sehingga didapatkan 28 perlakuan. Pengamatan pertumbuhan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun dan berat kering total tanaman. Pengamatan hasil yaitu jumlah polong isi per tanaman, jumlah polong hampa per tanaman, jumlah polong per tanaman, berat kering biji per tanaman, hasil panen per hektar dan berat kering 100 biji. Data yang didapatkan dari hasil pengamatan kemudian dianalisis dengan menggunakan uji F dengan taraf 5 % apabila terdapat pengaruh yang signifikan pada perlakuan, maka dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf uji 5 % untuk mengetahui adanya perbedaan diantara perlakuan.Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pada perlakuan pupuk NPK 100% + pupuk hijau paitan 20 ton ha-1 menghasilkan 1,77 ton ha-1 nyata meningkatkan 25% dibandingkan tanpa tambahan pupuk hijau paitan yang hanya menghasilkan 1,42 ton ha-1. Sedangkan pada kombinasi pupuk NPK 75% + pupuk hijau paitan 10 dan 20 ton ha-1 menghasilkan 1,71 dan 1,75 ton ha-1 nyata meningkatkan 20% dan 23% dibandingkan tanpa tambahan pupuk hijau paitan yang hanya menghasilkan 1,42 ton ha-1. Oleh karena itu paitan dapat menurunkan dosis NPK dari 100% menjadi 75%, dengan diimbangi paitan 10 dan 20 ton ha-1.