Implementasi Kebijakan Program GEMERLAP sebagai Inovasi dalam Rangka Memberdayakan Masyarakat Pedesaan (Studi pada Desa Tawangrejo, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan)
Main Author: | Wulan, KurniaTriRetno |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/116356/1/BAB_V.pdf http://repository.ub.ac.id/116356/2/Pages_from_BAB_IVa.pdf http://repository.ub.ac.id/116356/3/LAMPIRAN.pdf http://repository.ub.ac.id/116356/4/Pages_from_BAB_IV-b.pdf http://repository.ub.ac.id/116356/5/AWAL.pdf http://repository.ub.ac.id/116356/6/BAB_I.pdf http://repository.ub.ac.id/116356/7/BAB_III.pdf http://repository.ub.ac.id/116356/8/BAB_II.pdf http://repository.ub.ac.id/116356/ |
Daftar Isi:
- Desa Tawangrejo merupakan desa yang mempunyai potensi ternak itik yang dikelola oleh kelompok namun potensi tersebut belum bisa berkembang. Hal ini dikarenakan faktor bahan pakan itik yang sulit di peroleh, cara pengelolaan itik belum ditunjang dengan teknologi modern, serta tidak adanya lahan yang digunakan untuk kandang ternak komunal. Penelitian ini membahas tentang bagaimanakah implementasi kebijakan program GEMERLAP sebagai salah satu inovasi dalam rangka memberdayakan masyarakat pedesaan di Desa Tawangrejo, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan? Faktor-faktor apa sajakah yang menjadi pendukung dan penghambat implementasi kebijakan program GEMERLAP di Desa Tawangrejo, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan? Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif metode deskriptif. Fokus penelitian yang pertama tentang standar dan tujuan, peran masing — masing pelaksana kebijakan Program GEMERLAP, aktivitas implementasi dan komunikasi antar organisasi, kelompok sasaran. Kedua, mengenai faktor-faktor pendukung dan penghambat. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model interaktif Miles dan Huberman. Penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi Program GEMERLAP telah berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dan mampu memberdayakan masyarakat Desa Tawangrejo baik secara kelompok maupun individu. Dukungan perangkat desa dan kecamatan, dukungan pengawasan program dari UPT Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kecamatan Lamongan beserta pendamping program, dukungan masyarakat, adanya potensi sumber daya alam menjadi faktor pendukung dalam implementasi program GEMERLAP. Sedangkan keterlambatan anggota membayar angsuran itik, kurangnya penguasaan kelompok sasaran terhadap teknologi, dan terbatasnya sarana yang tersedia menjadi faktor penghambat dari implementasi program GEMERLAP. Saran yang dapat peneliti ajukan adalah diperlukan pembinaan terkait dengan penggunaan teknologi dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan; Pembayaran angsuran itik hams diberi jangka waktu; Perlunya bantuan Kepala Desa untuk pembebasan lahan yang akan digunakan untuk pembuatan kandang komunal serta anggota kelompok diharapkan dapat menerima lahan yang disarankan oleh pengurus; perlu melibatkan akademisi untuk mengevaluasi keberhasilan program serta, pihak swasta sebagai penyedia sarana prasarana.