Implementasi Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Konservasi Wilayah Pesisir Yang Berkelanjutan (Studi Perda No 35 Tahun 2003 tentang Wilayah Konservasi Kayu Aking di Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwan

Main Author: Fianda, FandiAditya
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/116345/1/LAMPIRAN.pdf
http://repository.ub.ac.id/116345/1/SKRIPSI.pdf
http://repository.ub.ac.id/116345/2/Cover_-_Daftar_Isi.pdf
http://repository.ub.ac.id/116345/3/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
http://repository.ub.ac.id/116345/
Daftar Isi:
  • Muncar merupakan salah satu daerah yang ada di Kabupaten Banyuwangi yang menjadi pusat industrialisasi terbesar setelah Bagan Siapi – api. Namun dengan berjalannya waktu kualitas ekosistem pesisir Muncar mengalami kerusakan yang diakibatkan oleh 2 faktor yaitu faktor alam (global warming dan abrasi) serta faktor manusia (pencemaran, penggunaan alat atau bahan yang tidak ramah lingkungan, serta eksploitasi hasil perikanan secara berlebih). Untuk itu Pemerintah Kabupaten Banyuwangi bersama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan merumuskan peraturan yaitu Perda No 35 Tahun 2003 tentang Wilayah Konservasi Kayu Aking di Kecamatan Muncar. Tujuan dari Perda No 35 Tahun 2003 tentang Wilayah Konservasi Kayu Aking adalah diharapkan mampu mengembalikan ekosistem pesisir secara berkelanjutan agar kembali normal sehingga mampu memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat di masa sekarang maupun di masa yang akan datang. Teori yang digunakan di dalam penelitian ini yaitu mengenai model implementasi kebijakan yang dikembangkan oleh Hogwood dan Gunn (1978:1986) dalam Wahab, Abdul (2005:70-81). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis implementasi Perda No 35 Tahun 2003 tentang Wilayah Konservasi Kayu Aking serta mendeskripsikan dan menganalisis faktor-faktor yang menjadi pendukung maupun penghambat dalam implementasi Perda No 35 Tahun 2003. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan analisis data Miles dan Huberman. Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan yaitu: 1) implementasi Perda No 35 Tahun 2003 tentang Wilayah Konservasi Kayu Aking masih belum berjalan secara optimal khususnya untuk meningkatkan hasil produksi perikanan 2) masih terkendala dari tingkat partisipasi dan pemahaman dari masyarakat serta kurangnya jumlah SDM dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banyuwangi khususnya yang melaksanakan kegiatan konservasi kayu aking. Oleh karena itu, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banyuwangi diharapkan mampu mengevaluasi pelaksanaan implementasi Perda No 35 Tahun 2003 dengan mereduksi faktor penghambat yang dihadapi dan mengoptimalkan faktor-faktor pendukung yang ada sebagai langkah perbaikan terhadap implementasi Perda No 35 Tahun 2003 tentang konservasi kayu aking kedepannya.