Penerapan Konsep Green Economy Dalam Pengembangan Desa Wisata Sebagai Upaya Mewujudkan Pembangunan Berwawasan Lingkungan (Studi Pada Dusun Kungkuk, Desa Punten Kota Batu)
Main Author: | Sari, AyuMultika |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/116332/1/AYU_MULTIKA_SARI_105030100111006.pdf http://repository.ub.ac.id/116332/ |
Daftar Isi:
- Green economy merupakan sebuah konsep baru yang bertujuan untuk meningkatkan aspek ekonomi melalui kegiatan pembangunan yang tidak mengesampingkan kelestarian lingkungan. Kota Batu saat ini tengah giat melakukan pembangunan bidang pariwisata dan memiliki berbagai objek wisata yang sebagian besar merupakan objek wisata buatan yang hanya mementingkan lokasi yang strategis tanpa memperhatikan ruang terbuka hijau dan kelestarian lingkungan. Namun, saat ini Kota Batu tengah serius mengembangkan jenis wisata baru, yaitu desa wisata yang menonjolkan bidang pertanian serta keindahan alam pedesaaan. Sehingga tidak hanya berfokus pada peningkatan ekonomi saja melainkan juga berfokus pada pelestarian lingkungan alamnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis penerapan konsep green economy dalam pengembangan kampung wisata Kungkuk sebagai upaya mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan serta faktor pendukung dan penghambat dalam pengembangan kampung wisata Kungkuk. Metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dipakai, yaitu wawancara dengan narasumber 4 orang, dokumentasi Dinas Pariwisata Kota Batu dan Dusun Kungkuk dan observasi melalui kegiatan pra riset dan riset di Dinas Pariwisata Kota Batu dan Dusun Kungkuk. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa penerapan prinsip pembangunan berwawasan lingkungan di Kota Batu, utamanya pada pembangunan bidang pariwisata, belum sepenuhnya diterapkan. Hal ini terlihat dari belum diterapkannya prinsip keadilan dalam satu generasi, yaitu belum adanya tindak lanjut dalam mengatasi degradasi tanah dan belum adanya internalisasi biaya lingkungan yang disebabkan karena adanya keterbatasan anggaran. Sedangkan dalam penerapan prinsip green economy pada pengembangan kampung wisata Kungkuk juga belum sepenuhnya diterapkan, terlihat dari belum diterapkannya prinsip sampah adalah makanan, prinsip skala tepat guna, prinsip kemampuan diri, prinsip kreativitas dan pengembangan masyarakat, prinsip peran strategis dalam lingkungan buatan, dan prinsip keanekaragaman. Saran yang dapat peneliti berikan, yaitu Pemerintah Kota Batu harus segera mengadakan penanganan mengenai degradasi tanah dan permasalahan sampah, seperti membantu untuk pengadaan pupuk organik bagi para petani. Alternatif lain untuk mengantisipasi harga pupuk organik yang cukup mahal di pasaran, Pemerintah Kota Batu dapat mengadakan sosialisasi dan pelatihan bagi para petani untuk mengolah sampah organik untuk dijadikan kompos dan mengolah sampah plastik menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat setempat.