Daftar Isi:
  • Persaingan bisnis di era globalisasi saat ini sangat ketat di dalam dunia industri perdagangan terutama di perusahaan manufaktur. Pada dasarmya setiap perusahaan memiliki tujuan memperoleh laba sebesar-besarnya dengan cara menekan biaya sekecil-kecilnya, begitu pula dengan perusahaan manufaktur. Perusahaan manufaktur menjalankan kegiatan mengolah bahan baku menjadi produk jadi melalui proses produksi, tentu tidak lepas dari berbagai biaya. Untuk dapat menangani proses produksi tersebut, manajemen membutuhkan informasi mengenai biaya produksi. Oleh karena itu perlu perusahaan harus memiliki manajemen yang baik dan sehat untuk dapat mewujudkan tujuan perusahaan. Biaya produksi perusahaan diperlukan satu tolak ukur sebagai bahan untuk mengevaluasi dan mengukur tingkat efisiensi dan efektivitas biaya produksi untuk membandingkan hasil yang dicapai dengan yang diharapkan. Salah satu metode pengendalian biaya produksi adalah menggunakan perhitungan biaya standar yang dapat digunakan sebagai tolak ukur kinerja. Biaya Standar adalah suatu ukuran yang telah ditetapkan untuk biaya - biaya produksi satu unit produk atau lebih untuk lebih efektif dan efisien selama periode tertentu. Penerapan biaya standar ini dapat menggunakan analisis varians untuk bahan baku, tenaga kerja langsung dan overhead pabrik. Cara yang paling tepat untuk mengetahui dan menghitung besarnya penyimpangan yang terjadi dalam biaya produksi, apa saja yang menjadi penyebabnya dan akibat apa yang ditimbulkan serta tindakan apa yang harus diambil untuk mengatasinya adalah dengan menggunakan analisis varians. Varians adalah perbedaan antara suatu rencana atau target dan suatu hasil yang berfungsi sebagai perencanaan dan pengendalian untuk membantu manajer dalam mengimplementasikan strateginya. Penilaian analisis varians untuk analisis varians bahan baku menggunakan analisis varians harga bahan baku dan kuantitas bahan baku, analisis varians tenaga kerja menggunakan analisis varians tarif upah tenaga kerja langsung dan analisis varians jam tenaga kerja langsung dan analisis varians overhead pabrik menggunakan metode 2 varians. Tempat penelitian ini adalah PT. Petronika Gresik, karena perusahaan ini belum menggunakan biaya standar sebagai tolak ukur untuk biaya produksi, sehingga penelitian ini dapat dilakukan dengan menerapkan biaya standar. Dengan begitu perusahaan dapat mencapai laba yang diinginkan dengan menggunakan biaya standar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembebanan harga pokok produksi perusahaan dan menerapkan metode perhitungan biaya standar melalui pendekatan analisis varians bahan baku, tenaga kerja langsung dan overhead pabrik PT. Petronika Gresik tahun 2010 – 2012 serta mengetahui hasil dari penerapan metode perhitungan biaya standar pada biaya produksi dengan membandingkan biaya produksi yang sesungguhnya pada tahun 2010 – 2012. Hasil penelitian perusahaan belum menggunakan biaya standar sehingga penelitian ini menetapkan biaya standar untuk biaya standar bahan baku, biaya standar tenaga kerja langsung dan biaya standar overhead pabrik pada tahun 2010 – 2012. Hasil penelitian untuk standar harga bahan baku menunjukkan bahwa harga bahan baku sesungguhnya lebih besar daripada standar harga bahan baku sehingga terjadi selisih yang tidak menguntungkan. Hal ini disebabkan oleh adanya tambahan biaya dimana perusahaan mengimpor bahan baku tersebut dari negara jepang sehingga terdapat biaya tambahan yang ada seperti transportasi dan pajak masuk bea. Adanya faktor harga minyak dunia yang mempengaruhi harga yang sesungguhnya dimana harga minyak dunia berpengaruh sangat besar terhadap biaya produksi yang mempengaruhi penjualan DOP. Adanya fluktuasi dollar pada dunia dimana dollar sangat berpengaruh besar karena fluktuasi dollar sewaktu – waktu sehingga dapat mempengaruhi biaya produksi serta penjualan DOP. Hasil penelitian untuk standar kuantitas bahan baku menunjukkan bahwa kuantitas bahan baku sesungguhnya lebih besar daripada standar kuantitas bahan baku sehingga terjadi selisih yang tidak menguntungkan. Hal ini disebabkan oleh Kurangnya pengawasan yang tidak begitu baik dimana kuantitas bahan baku dapat rusak atau kurang bagus kualitas yang diperoleh karena kurang adanya pengawasan yang kurang teliti dan lebih tepatnya selalu adanya pengawasan dalam melakukan proses produksi Perubahan komposisi yang dinyatakan dalam standar dimana kuantitas bahan baku dapat berubah karena adanya komposisi yang tidak sesuai dengan standar produksi yang dilakukan oleh perusahaan. Dapat terjadi karena adanya pengawasan yang kurang baik dan keterlambatan dalam menyuplai bahan baku. Hasil penelitian untuk standar tenaga kerja langsung menunjukkan bahwa jam tenaga kerja yang telah terjadi dengan jam tenaga kerja standar sama sehingga menunjukkan hasil yang tidak menguntungkan. Hal ini menyebabkan tarif upah langsung lebih besar dengan tarif upah standar yang dipengaruhi oleh kuantitas yang telah terjadi sehingga efisiensi jam tenaga kerja langsung sesuai dengan jam tenaga kerja langsung yang telah terjadi. Hasil penelitian untuk standar overhead pabrik dipisahkan overhad pabrik tetap dengan overhead pabrik variabel dengan begitu dapat dihitung dengan mudah untuk dapat menetapkan hasil yang diingin dicapai. Hasil penelitian menunjukkan kurang efektif dan efisien dalam mengelola biaya overhead pabrik disebabkan oleh banyaknya pemesanan yang meningkat dari tahun ke tahun sehingga biaya produksi pada biaya overhead pabrik juga meningkat. Sehingga perusahaan harus meminimalisir biaya overhead pabrik untuk dapat mencapai tujuan perusahaan. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perusahaan belum menggunakan biaya standar. Saran dari penelitian ini perusahaan dapat menggunakan biaya standar sebagai tolak ukur kinerja perusahaan untuk dapat mengevaluasi dan mengontrol manajemen untuk lebih baik lagi dengan menjaga kualitas yang baik dan optimal sesuai dengan harapan perusahaan mencapai laba yang diinginkan.