Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh Konflik Kerja (X1), dan Stres Kerja (X2) secara simultan terhadap Kepuasan Kerja (Y) pada karyawan PT. TASPEN (PERSERO) Cabang Malang dan untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh Konflik Kerja (X1), dan Stres Kerja (X2) secara parsial terhadap Kepuasan Kerja (Y) pada karyawan PT. TASPEN (PERSERO) Cabang Malang. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research) dengan pendekatan kuantitatif untuk menjelaskan hubungan antar variabel-variabel melalui uji hipotesis. Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang disebarkan kepada 36 responden dari karyawan PT. TASPEN (PERSERO) Cabang Malang. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif dan analisis regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS Statistics 17.0. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda yang dilakukan, diketahui bahwa Konflik Kerja (X1) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja (Y). Hal ini dibuktikan dengan didapatkannya nilai thitung yang lebih besar dari ttabel (-2,772>2,034) dan nilai koefisien sebesar -0,300 dan bertanda negatif. Stres Kerja (X2) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja (Y). Hal ini dibuktikan dengan didapatkannya nilai thitung yang lebih besar dari ttabel (-6,231>2,034) dan nilai koefisien sebesar -0,312 dan bertanda negatif. Selain itu, secara bersama-sama variabel bebas (Konflik Kerja dan Stres Kerja) mempengaruhi variabel terikat (Kepuasan Kerja). Hal ini dibuktikan dengan diperolehnya nilai Fhitung sebesar 41,986 yang lebih besar dari nilai Ftabel sebesar 3,275. Nilai koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 0,701 yang berarti secara bersama-sama variabel bebas (Konflik Kerja dan Stres Kerja) berpengaruh sebesar 70,1% terhadap variabel terikat (Kepuasan Kerja). Berdasarkan analisis tersebut, PT. TASPEN (PERSERO) Cabang Malang sebaiknya lebih memperhatikan konflik kerja dan stres kerja yang dialami karyawan. Hal ini dilakukan agar kepuasan kerja karyawan dapat meningkat dan efektifitas perusahaan dapat berjalan dengan baik.