Respons Dua Tipe Buncis (Phaseolus Vulgaris L.) Terhadap Berbagai Aplikasi Dosis Pupuk Urea

Main Author: Tarigan, Fathir Muhammad
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/11632/
Daftar Isi:
  • Tanaman buncis (Phaseolus vulgaris L.) adalah tanaman sayuran semusim berpolong yang digolongkan dalam famili Leguminoceae merupakan salah satu komoditas penting di dunia. Terdapat dua jenis buncis berdasarkan tipe pertumbuhan dan kebiasaan panennya, yaitu buncis tipe tegak dan tipe rambat (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998). Tingginya minat konsumsi masyarakat terhadap buncis tidak diimbangi dengan produksi tanaman buncis. FAO menjelaskan bahwa produksi buncis mengalami penurunan, sehingga permintaan buncis tidak dapat dipenuhi secara maksimal (Porch et al., 2013). Berdasarkan Basis Data Kementerian Pertanian (2015) menjelaskan bahwa produksi tanaman buncis cenderung mengalami penurunan berturut-turut setiap tahunnnya selama tahun 2010-2014. Kesuburan tanah yang rendah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi produksi tanaman buncis (Abebe, 2009). Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) dengan 2 faktor. Sehingga, didapatkan 8 kombinasi perlakuan, yaitu 1) Tegak + Pupuk Urea 0 kg N.ha-1 (B1P0); 2) Rambat + Pupuk Urea 0 kg N.ha-1 (B2P0); 3) Tegak + Pupuk Urea 50 kg N.ha-1 (B1P1); 4) Rambat + Pupuk Urea 50 kg N.ha-1 (B2P1); 5) Tegak + Pupuk Urea 100 kg N.ha-1 (B1P2); 6) Rambat + Pupuk Urea 100 kg N.ha-1 (B2P2); 7) Tegak + Pupuk Urea 150 kg N.ha-1 (B1P3); 8) Rambat + Pupuk Urea 150 kg N.ha-1 (B2P3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara tipe pertumbuhan dan dosis pupuk urea. Penambahan dosis 150 kg N.ha-1 memberikan peningkatan pertumbuhan dan hasil pada tipe tegak. Sedangkan, tipe rambat dengan dosis optimum 89,8 kg N.ha-1 mampu memberikan hasil optimal daripada perlakuan lainnya. Tipe rambat memiliki rata-rata pertumbuhan dan hasil lebih tinggi dibandingkan dengan tipe tegak.