Analisis Kepuasan Petani Pada Usahatani Bawang Prei Terhadap Penggunaan Insektisida Dursban 200 Ec Di Desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu

Main Author: Purba, Yolanda Sri Karina
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/11627/
Daftar Isi:
  • Bawang prei merupakan salah satu komoditas tanaman hortikultura yang layak dikembangkan secara intensif di Indonesia pada umumnya, selain digunakan sebagai bahan penyedap dan bahan campuran berbagai makanan populer di Indonesia, seperti soto, sop, campuran bumbu mi instan dan makanan lainnya. Permintaan bawang prei di Indonesia yang selalu meningkat dapat dilihat dari tingkat impor bawang prei ke Indonesia, angka impor bawang prei pada tahun 2012 sebesar 972.390 ton/tahun, sedangkan tingkat produksi bawang prei di Indonesia pada tahun 2012 sejumlah 596,973 ton/tahun. oleh karena itu petani bawang prei perlu meningkatkan produksi bawang prei untuk memenuhi permintaan bawang prei di Indonesia. Penyebab turunnya produksi bawang prei diakibatkan oleh Hama ulat daun, hama ulat daun merupakan hama klasik di Indonesia yang sering menyebabkan kegagalan panen pada pertanaman bawang prei di dataran tinggi di Pulau Jawa. Pencegahan dan pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan menyemprotkan pestisida jenis insektisida. Terdapat dua macam jenis insektisida yaitu insektisida alami dan insektisida kimiawi. Insektisida alami adalah insektisida yang berasal dari bahan alami dan insektisida kimiawi adalah insektisida yang berasal dari bahan-bahan kimia. Tentu kedua jenis tersebut disesuaikan kebutuhan yang diperlukan. Salah satu produk insektisida yang digunakan oleh petani bawang prei untuk membasmi hama ulat daun sesuai dengan kegunaannya adalah Dursban 200EC. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kepuasan petani bawang prei terhadap penggunaan insektisda Dursban 200 EC selama ini. Penelitian ini bertujuan untuk 1) menganalisis tingkat kepuasan petani bawang prei terhadap kualitas produk Dursban 200 EC 2) mendeskripsikan penggunaan insektisida Dursban 200 EC 3) mengetahui tingkat kinerja dan tinkgat kepentingan atribut yang dipertimbangkan petani dalam menggunakan produk Dursban 200 EC pada komoditas bawang prei 4) menganalisis pendapatan usahatani bawang prei. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penentuan sampel yang digunakan ialah metode simple random sampling dengan responden yang diperoleh sebanyak 40 orang. Alat analisis yang digunakan ialah Customer Satisfaction Index (CSI) serta Importance Performance Analysis (IPA). Hasil perhitungan CSI menunjukkan nilai sebesar 78,80% yang berada pada rentang 66%-80,99% yang artinya bahwa konsumen berada pada kriteria “puas”. Kepuasan yang dirasakan oleh petani membuat produsen masih perlu meningkatkan kembali atribut-atribut insektisida Dursban 200 EC agar kepuasan yang dirasakan petani lebih maksimal. Hasil dari perhitungan IPA menunjukkan bahwa tingkat kinerja dan tingkat kepentingan dari atribut insektisida Dursban 200 EC sebesar 97,70% artinya bahwa kinerja dari masing-masing atribut telah dapat memenuhi harapan dari petani tetapi masih perlu dilakukan perbaikan lagi. Atribut yang perlu diperbaiki adalah atribut kemampuan mempercepat tanaman karena memiliki nilai kepentingan yang tinggi namun nilai kinerjanya masih rendah.