Pengaruh Tingkat Inflasi,Tingkat Suku Bunga Sbi, Nilai Tukar Rupiah, Indeks Dow Jones Dan Indeks Klse Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) (Studi Pada Bursa Efek Indonesia Periode Januari 2010

Main Author: Jayanti, Yusnita
Format: Thesis NonPeerReviewed Lainnya
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/116267/1/Yusnita_Jayanti.PDF
http://repository.ub.ac.id/116267/
Daftar Isi:
  • Informasi diperlukan oleh para investor untuk mengetahui perkembangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di pasar modal untuk menentukan keputusan yang tepat dalam berinvestasi. Informasi tersebut bisa berasal dari dalam negeri seperti berupa tingkat inflasi, tingkat suku bunga SBI, nilai tukar rupiah dan informasi yang berasal dari luar negeri (eksternal) seperti indeks pasar modal negara lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui signifikansi pengaruh tingkat inflasi, tingkat suku bunga SBI, nilai tukar rupiah, indeks Dow Jones (Amerika Serikat), dan indeks KLSE (Malaysia), dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), baik secara simultan maupun secara parsial dan mengetahui variabel bebas yang paling berpengaruh dominan terhadap variabel terikat. Penelitian ini menggunakan penelitian explanatory dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh data time series bulanan berupa tingkat inflasi, tingkat suku bunga SBI, nilai tukar rupiah, indeks Dow Jones, indeks KLSE, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Penentuan sampel berdasarkan data time series bulanan periode Januari 2010 – Desember 2013, yaitu sebanyak 48 sampel. Data yang digunakan diperoleh dari website resmi Bank Indonesia ( http://www.bi.go.id/ ) dan website ( http://www.finance.yahoo.com/ ). Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS 16.0. Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,84 yang berarti bahwa variabel bebas yaitu tingkat inflasi, tingkat suku bunga SBI, nilai tukar rupiah, indeks Dow Jones, dan indeks KLSE menjelaskan variabel terikat yaitu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 84% dan sisanya sebesar 16% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti. Hasil uji simultan (uji F), menunjukkan bahwa tingkat inflasi, tingkat suku bunga SBI, nilai tukar rupiah, indeks Dow Jones, dan indeks KLSE secara simultan signifikan pengaruhnya terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Sedangkan hasil uji parsial (uji t), menunjukkan bahwa tingkat inflasi secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), sebaliknya tingkat suku bunga SBI, nilai tukar rupiah, indeks Dow Jones (Amerika Serikat), dan indeks KLSE (Malaysia) secara parsial signifikan pengaruhnya terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Variabel yang berpengaruh paling dominan dalam penelitian ini adalah Indeks Dow Jones (Amerika Serikat). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka disarankan kepada investor, perusahaan atau emiten dan pemerintah untuk memperhatikan informasi seperti tingkat inflasi, tingkat suku bunga SBI, nilai tukar rupiah, indeks Dow Jones, dan indeks KLSE, karena informasi atau faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap fluktuasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).