Model Partnership Sebagai Upaya Strategis Peningkatan Pelayanan Air Bersih (Studi Terhadap Public Private Partnership di Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Gresik)

Main Author: Aslamiyah, Suaibatul
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/116189/1/1.pdf
http://repository.ub.ac.id/116189/1/100.pdf
http://repository.ub.ac.id/116189/2/2.pdf
http://repository.ub.ac.id/116189/3/3.pdf
http://repository.ub.ac.id/116189/3/99.pdf
http://repository.ub.ac.id/116189/4/101.pdf
http://repository.ub.ac.id/116189/
Daftar Isi:
  • Air merupakan kebutuhan pokok manusia. Dasar hukum yang mengatur terkait pemenuhan kebutuhan air adalah UUD 1945 Pasal 33 yang mengamanatkan bahwa bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara untuk digunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat. Sehingga akses terhadap air merupakan hak asasi manusia. Berkaitan dengan hal tersebut, Millenium Development Goals (MDG’s) pada tahun 2000 mentargetkan bahwa pada tahun 2015 akses terhadap sanitasi dasar air bersih yang harus dipenuhi sebesar 68,87%. Sementara data BPS (2011) menunjukkan persentase rumah tangga dengan air minum layak di Indonesia adalah 47, 56% per tahun. Berdasarkan hal tersebut, maka PDAM perlu melakukan upaya untuk pemerataan pelayanan. Pada penelitian ini, peneliti bertujuan untuk menjawab rumusan masalah sebagai berikut: 1) bagaimana model partnership di perusahaan daerah air minum (PDAM) Kabupaten Gresik? 2) bagaimana dampak partnership sebagai upaya strategis peningkatan pelayanan air bersih di Kabupaten Gresik?. Prosedur yang digunakan dalam penelitian menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode pendekatan kualitatif. Pada penelitian ini, penelitian melakukan penelitian utama di PDAM Gresik dan PT. Dewata Bangun Tirta untuk mendapatkan tingkat kredibilitas data secara tepat. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa bentuk Public Private Partnership (PPP) yang digunakan adalah Build Operate Transfer (BOT). Pihak Pemerintah (PDAM Gresik) berperan dalam pembuatan peraturan dan kebijakan, sedangkan pihak swasta menaati peraturan tersebut untuk menghasilkan air curah dengan kapasitas 200 lt/dt selama 25 tahun. Pada pelaksanaannya, PPP ini memiliki dampak positif terhadap perbaikan infrastruktur air yang terlihat dari adanya penambahan sumber air baku, efisiensi pengolahan air baku dan penyaluran air baku ke pelanggan lebih lancar. Selain itu, PPP ini juga berdampak positif terhadap peningkatan pelayanan air bersih, hal tersebut dapat dilihat dari kinerja yang mengalami kenaikan dan manajemen yang lebih responsif ke pelanggan. Meskipun demikian, pimpinan PDAM Gresik perlu untuk merumuskan addendum agar pelaksanaan PPP tidak terlambat penyelesaiannya. Sedangkan PT. Dewata Bangun Tirta perlu untuk menambah staf laboratorium untuk memperlancar kinerjanya ketika petugas laboratorium berhalangan hadir.