“Penerapan Metode Capital Asset Pricing Model (CAPM) Sebagai Salah Satu Upaya Untuk Menentukan Kelompok Saham Efisien (Studi pada saham perusahaan sektor industri pengolahan yang terdaftar di BEI tahu
Main Author: | Susanti, AriskaYuli |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/116182/1/Lampiran_2.pdf http://repository.ub.ac.id/116182/1/Lampiran_5.pdf http://repository.ub.ac.id/116182/2/Lampiran_3.pdf http://repository.ub.ac.id/116182/3/SKRIPSI_ARISKA_YULI_SUSANTI.pdf http://repository.ub.ac.id/116182/3/Lampiran_1.pdf http://repository.ub.ac.id/116182/4/Lampiran_4.pdf http://repository.ub.ac.id/116182/ |
Daftar Isi:
- Investor dalam mengambil setiap keputusan investasi adalah selalu berusaha untuk meminimalisir berbagai risiko yang akan timbul, baik risiko yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang. Setiap perubahan berbagai kondisi mikro dan makro ekonomi akan turut mendorong terbentuknya berbagai kondisi yang mengharuskan seorang investor memutuskan apa yang harus dilakukan dan strategi apa yang diterapkan agar ia tetap memperoleh return atau keuntungan yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengelompokkan saham efisien dan saham yang tidak efisien dengan menggunakan pendekatan Capital Asset Pricing Model (CAPM), sehingga sangat membantu investor dalam mengambil keputusan investasi yang tepat. Objek penelitian ini dilakukan pada saham perusahaan sektor industri pengolahan yang terdaftar di BEI tahun 2009-2012. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat diketahui bahwa, dari 11 saham perusahaan sektor industri pengolahan yang dijadikan sebagai sampel penelitian, terdapat 2 saham perusahaan yang masuk dalam kelompok saham tidak efisien. Saham tersebut dikatakan tidak efisien karena memiliki tingkat pengembalian individu lebih kecil dari pada tingkat pengembalian yang diharapkan, sehingga keputusan yang harus diambil oleh investor adalah menjual saham tersebut sebelum harganya overvalue. Sampel perusahaan industri pengolahan lainnya yang masuk dalam kelompok saham efisien berjumlah 9 saham perusahaan. Saham tersebut dikatakan efisien karena memiliki tingkat pengembalian individu lebih besar daripada tingkat pengembalian yang diharapkan, sehingga keputusan yang harus diambil oleh investor adalah mengambil atau membeli saham / undervalue.