Daftar Isi:
  • Kemiskinan yang terjadi di Indonesia sangat mendesak untuk ditangani. Salah satu cara untuk mengentaskan kemiskinan adalah dengan pemberdayaan masyarakat. Salah satu program pemerintah yang sangat relevan untuk mengatasi masalah kemiskinan adalah PNPM yang mengacu pada Surat Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat selaku Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan No. 25/KEP/MENKO/KESRA/VII/2007 per tanggal 30 Juli 2007. Lembaga yang menjalankan program PNPM adalah BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat ). Selama ini di Kelurahan Tanjungrejo sudah menjalankan program PNPM oleh BKM, namun menurut data BPS Kelurahan Tanjungrejo adalah Kelurahan yang mempunyai warga miskin terbanyak di Kota Malang. Dalam penelitian ini, sesuai tujuan yang ingin dicapai fokus penelitian yang diambil oleh peneliti adalah (1)Upaya Badan Keswadayaan masyarakat (BKM ) Di Kelurahan Tanjungrejo a) Penguat kelembagaan b) upaya membangun jaringan kerjasama c) Upaya sebagai mediator dan fasilitator d) Upaya penyediaan modal, sarana dan prasarana (2) Faktor pendukung dan penghambat pemberdayaan yang dilakukan oleh Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Tanjungrejo Sukun, Kota Malang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Pengumpulan data dilaksanakan dengan cara interview/ wawancara, observasi, serta dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dan dalam hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Upaya Badan Keswadayaan masyarakat (BKM ) Di Kelurahan Tanjungrejo .a) Penguat kelembagaan dengan pengembangan sumber daya manusia berupa pelatihan- pelatihan yang telah diberikan. b) upaya membangun jaringan kerjasama dengan pihak internal dan eksternal Kelurahan Tanjungrejo c) Upaya sebagai mediator dan fasilitator mendampingi masyarakat untuk menjadi lebih berdaya d) Upaya penyediaan modal, sarana dan prasarana berupa pemberian modal guna meningkatkan perekonomian (2) Faktor pendukung BKM Tanjungrejo yaitu mempunyai koordinator yang cukup profesional, adanya kerjasama yang baik dengan lembaga kemasyarakatan yang lain dan adanya dukungan masyarakat yang tinggi. Adapun faktor yang menjadi penghambat dalam pemberdayaan yang dilakukan oleh BKM Tanjungrejo adalah kesibukan-kesibukan pribadi anggota sehingga kurang optimal dalam menjalankan tugasnya dan banyaknya warga yang menunggak dalam pembayaran pinjaman bergulir, sehingga program lain yang sudah direncanakan sulit untuk dilanjutkan. Upaya yang dilakukan BKM Tanjungrejo guna meningkatkan kapasitas para pengurus sudah cukup optimal. Adanya kerjasama yang baik antara pengurus BKM dan warga menjadi salah indikator tercapainya tujuan yang diinginkan, yaitu mengentaskan kemiskinan di kelurahan Tanjungrejo. Akan tetapi , masih diperlukan adanya pelatihan yang konsisten untuk pengurus BKM agar lebih komitmen terhadap tugasnya selain itu, hendaknya pemerintah mencarikan peluang bisnis guna meningkatkan perekonomian, sehingga masyarakat bisa lebih mandiri.