Pembinaan Bagi Anak Terlantar Putus Sekolah Melalui Pelatihan Keterampilan Otomotif (Studi Pada Dinas Sosial Kabupaten Kutai Kartanegara

Main Author: Kurniawan, Zulfiandri
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/116126/1/SKRIPSI_ZULFIANDRI_KURNIAWAN_%280910313143%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/116126/
Daftar Isi:
  • Fenomena Merebaknya Anak Terlantar Di Indonesia Merupakan Persoalan Sosial Yang Komplek. Hidup Menjadi Anak Terlantar Memang Bukan Merupakan Pilihan Yang Menyenangkan, Karena Mereka Berada Dalam Kondisi Yang Tidak Bermasa Depan Jelas, Dan Keberadaan Mereka Tidak Jarang Menjadi “Masalah” Bagi Banyak Pihak, Keluarga, Masyarakat Dan Negara. Namun, Perhatian Terhadap Nasib Anak Terlantar Tampaknya Belum Begitu Besar Dan Solutif. Jumlah Anak Telantar Di Kalimantan Timur Dari Tahun Ke Tahun Terus Menanjak. Berdasarkan Data Dinsos Kaltim Tahun 2012, Untuk Golongan Anak Terlantar Terdapat Sebanyak 30.922 Jiwa, Tiga Daerah Masing-Masing Samarinda Tercatat Sebanyak 20.169 Jiwa, Kutai Timur (Kutim) 8.193 Jiwa Serta Kutai Kartanegara (Kukar) 1.382 Jiwa) Jumlah Itu, Dinilai Cukup Kontras Dengan Program Pemkab Kukar Yang Telah Menetapkan Daerah Ini Sebagai Kota Layak Anak (Kla). Oleh Karena Itu, Dilakukan Program Pelatihan Ketrampilan Bagi Anak Terlantar Putus Sekolah Untuk Memberikan Bekal Bimbingan, Pengetahuan, Keterampilan Dasar Hidup Dan Kemampuan Yang Diperlukan Bagi Anak Terlantar Atau Pun Remaja Yang Putus Sekolah Agar Mereka Dapat Menapaki Perjalanan Kedewasaannya Secara Utuh Dan Tersalurkannya Bakat-Bakat Potensial Yang Ia Miliki Karena Masih Belum Maksimalnya Program Tersebut Bagi Anak Terlantar. Berdasarkan Uraian Diatas Peneliti Tertarik Untuk Meneliti Tentang Pembinaan Anak Terlantar Yang Khususnya Anak Yang Putus Sekolah Atau Anak Yang Terlantar Pendidikannya. Di Karenakan Program Pembinaan Pelatihan Ketrampilan Adalah Program Yang Dijalankan Dinas Sosial Kabupaten Kutai Kartanegara, Dan Masalah Penanganan Terhadap Pembinaan Anak Yang Putus Sekolah Belum Sepenuhnya Bisa Mengatasi Anak Putus Sekolah Yang Ada Sekarang Ini. Tujuan Dari Penelitian Ini Adalah Untuk Mendeskripsikan Dan Menganalisis Pembinaan Bagi Anak Terlantar Putus Sekolah Melalui Pelatihan Ketrampilan Otomotif Pada Dinas Sosial Kabupaten Kutai Kartanegara, Serta Mendeskripsikan Dan Menganalisis Faktor Yang Menjadi Pendukung Dan Penghambat Pembinaan Bagi Anak Terlantar Putus Sekolah Melalui Pelatihan Ketrampilan Otomotif Pada Dinas Sosial Kabupaten Kutai Kartanegara. Peneliti Di Dalam Melakukan Penelitian Ini Menggunakan Jenis Penelitian Kualitatif, Karena Pada Penelitian Ini Peneliti Tidak Melakukan Kontrol Dan Manipulasi Variabel Penelitian. Dan Yang Diteliti Sebagai Obyek Penelitian Adalah Pembinaan Bagi Anak Terlantar Putus Sekolah Melalui Pelatihan Keterampilan Otomotif. Berdasarkan Hasil Penelitian Yang Dilakukan Dapat Disimpulkan Bahwa Program Pembinaan Pelatihan Keterampilan Bagi Anak Terlantar Putus Sekolah Yang Dilaksanakan Dinas Sosial Kabupaten Kutai Kartanegara Yaitu Meliputi Pembinaan Pelatihan Keterampilan Teknik Otomotif Sepeda Motor Serta Pembinaan Pelatihan Keterampilan Teknik Otomotif Mesin Mobil. Namun Dalam Pelaksanaan Pelatihan Keterampilan Bagi Anak Terlantar Yang Dilaksanakan Dinas Sosial Kabupaten Kutai Kartanegara Terdapat Faktor Pendukung Dan Faktor Penghambat Yang Terjadi Dalam Pelaksanaan Program Ini. Faktor Pendukung Terjadi Pada Internal Maupun Eksternal. Faktor Pendukung Dari Internal Dalam Pelaksanaan Pembinaan Bagi Anak Terlantar Melalui Dinas Sosial Kabupaten Kutai Kartanegara Adalah Telah Disediakannya Sarana Dan Prasarana Dari Dinas Sosial Seperti Tempat Pelatihan Dan Tempat Penginapan Yang Cukup, Kemudian Ada Konsumsi Untuk Siswa Serta Instruktur Dan Juga Ada Transportasi Antar Jemput Siswa Yang Penginapannya Berbeda Selama Pelatihan Berlangsung, Sedangkan Dukungan Dari Eksternal Dalam Pelaksanaan Pembinaan Pelatihan Keterampilan Otomotif Ini Adalah Adanya Kerjasama Dengan Pihak Balai Latihan Kerja Industri (Blki) Samarinda Dalam Penyediaan Alat Praktek Sepeda Motor Dan Juga Mesin Mobil. Sedangkan Faktor Penghambat Yang Terjadi Dalam Program Ini Yaitu Hambatan Yang Terjadi Dari Internal Itu Sendiri Dalam Pelaksanaan Pembinaan Pelatihan Adalah Jangka Waktu Pelatihan Yang Cukup Singkat Yaitu Untuk Pelatihan Otomotif Sepeda Motor 12 Hari Dan Pelatihan Otomotif Mesin Mobil 19 Hari, Membuat Seseorang Belum Benar-Benar Mahir Dalam Suatu Bidang Keterampilan Tetapi Setidaknya Sudah Mengetahui Tehnik-Tehnik Dasar Yang Dapat Digunakan Untuk Mengikuti Pendidikan Dan Pelatihan Yang Lebih Ahli. Kemudian Luasnya Wilayah Geografis Kabupaten Kutai Kartanegara Juga Menjadi Hambatan Internal Bagi Dinas Sosial, Dimana Daerahnya Di Pisah Oleh Sungai-Sungai Dan Hutan Menjadi Hambatan Yang Di Alami Oleh Pihak Dinas Sosial Kabupaten Kutai Kartanegara Untuk Meninjau Keberadaan Anak Terlantar Putus Sekolah Dan Mensosialisasikan Adanya Program Pembinaan Pelatihan Keterampilan Bagi Anak Terlantar Putus Sekolah, Sedangkan Hambatan Eksternal Yang Terjadi Dalam Program Pembinaan Pelatihan Dari Dinas Sosial Yaitu Masalah Pasca Siswa Menerima Pembinaan Pelatihan Keterampilan, Dimana Dinas Sosial Kabupaten Kutai Kartanegara Masih Belum Ada Hubungan Khusus Atau Kemitraan Dengan Perusaan-Perusahaan Atau Lembaga Yang Ada Di Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Untuk Menampung Siswa Yang Telah Selesai Mengikuti Pelatihan Dalam Pembinaan Bagi Anak Terlantar Putus Sekolah Melalui Pelatihan Keterampilan Otomotif Di Dinas Sosial Kabupaten Kutai Kartanegara. Oleh Karena Itu, Diperlukannya Sosialisasi Yang Mendalam Mengenai Adanya Pembinaan Bagi Anak Terlantar Putus Sekolah Melalui Pelatihan Keterampilan Yang Dilaksanakan Oleh Dinas Sosial Kabupaten Kutai Kartanegara Kemudian Sarana Dan Prasarana Yang Layak Dalam Penunjang Program Tersebut Serta Menjalin Kerjasama Atau Hubungan Khusus Dengan Perusahaan-Perusahaan Atau Lembaga Yang Ada Di Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara