Daftar Isi:
  • Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GN-RHL) adalah suatu kebijakan yang dilakukan sebagai upaya percepatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) untuk pemulihan dan peningkatan kemampuan fungsi dan produktivitas hutan dan lahan dalam mengimbangi laju kerusakan hutan dan lahan yang sangat besar. Dalam penerapannya dilapangan GN-RHL melibatkan kelompok tani sebagai pelaksana kegiatan, sehingga peran aktif kelompok tani sangat diperlukan untuk keberhasilan Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan ini. Di Kabupaten Trenggalek GN-RHL dilaksanakan selama 5 tahun, mulai tahun 2003 dan berakhir pada tahun 2007, dengan adanya GN-RHL tersebut diharapkan dapat membawa dampak yang positif bagi masyarakat utamanya kelompok tani penerima bantuan dan lingkungan sekitar kegiatan GN-RHL. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, mendeskripsikan dan menganalisis Dampak Kebijakan GN-RHL berbasis Pemberdayaan Masyarakat di Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, sementara pengumpulan data primer melalui wawancara dan data sekunder melalui studi pustaka. Penelitian ini menunjukan adanya dampak positif dari kebijakan GN-RHL berbasis pemberdayaan masyarakat di Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, baik dampak lingkungan, dampak sosial budaya maupun dampak ekonomi. Dampak lingkungan terlihat jelas dari peningkatan luasan hutan rakyat yang ada di Kecamatan Watulimo yang pada tahun 2003 seluas 1.022 meningkat 34,9% menjadi 1.379 Ha pada tahun 2007, dampak sosial budaya dapat dilihat dari rumah-rumah masyarakat (petani) yang awalnya banyak yang belum memiliki sarana MCK setelah selesainya GN-RHL sudah banyak yang membangun sarana MCK, juga masyarakat (petani) sudah meninggalkan kebiasaannya merambah hutan dan beralih menggarap lahan mereka sendiri sedangkan dampak ekonomi sudah jelas karena masyarakat petani penerima bantuan GN-RHL mendapat bantuan bibit tanaman dan juga upah kerja dengan standar 85 HOK / Ha dengan upah sebesar Rp. 20.000,-/HOK, dan hasil panen menjadi milik petani 100%. Peneliti juga menyarankan kepada kelompok tani penerima bantuan GN-RHL agar terus memelihara dan merawat tanaman yang ada didalam Hutan Rakyat milik mereka karena dari Hutan Rakyat tersebut dapat meningkatkan perekonomian mereka.