Pengaruh Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Nilai Tukar Rupiah (Studi Pada Bank Indonesia Periode Tahun 2003-2012)
Main Author: | Puspitaningrum, Roshinta |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/116116/1/SKRIPSI_ROSHINTA_PUSPITANINGRUM.pdf http://repository.ub.ac.id/116116/ |
Daftar Isi:
- Perdagangan internasional yang menyebabkan interaksi antar negara demi pemenuhan kebutuhan satu sama lain, dapat mengakibatkan terjadinya risiko perubahan nilai tukar mata uang. Hal ini disebabkan oleh adanya ketidakpastian nilai tukar yang berdampak pada apresiasi dan depresiasi mata uang. Mata uang yang digunakan sebagai pembanding dalam penelitian ini adalah Dollar Amerika Serikat. Hal ini karena Dollar AS merupakan salah satu mata uang yang kuat dan negara Amerika merupakan partner dagang yang dominan di Indonesia. Perubahan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dollar AS dipengaruhi oleh banyak faktor, beberapa diantaranya adalah kondisi makroekonomi suatu negara. Kondisi makro ekonomi yang dijadikan sebagai variabel bebas dalam mempengaruhi perubahan nilai tukar Rupiah adalah tingkat inflasi, tingkat suku bunga SBI, dan pertumbuhan ekonomi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel ekonomi tersebut terhadap nilai tukar Rupiah, baik secara simultan maupun parsial. Penelitian ini menggunakan penelitian explanatory dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh data time series triwulan tingkat inflasi, tingkat suku bunga, pertumbuhan ekonomi, dan nilai tukar Rupiah. Penentuan sampel berdasarkan data time series triwulanan periode Januari 2003 – Desember 2012, yaitu sebanyak 40 sampel. Data yang digunakan diperoleh dari website resmi Bank Indonesia (www.bi.go.id), dan website resmi Badan Pusat Statistik (www.bps.go.id). Analisis data yang digunakan adalah analisis statistik regresi linear berganda dengan menggunakan program SPSS 19.0. Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,420 yang berarti bahwa variabel bebas tingkat inflasi, tingkat suku bunga SBI, dan pertumbuhan ekonomi menjelaskan variabel terikat nilai tukar Rupiah sebesar 42% dan sisanya sebesar 58% dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti. Hasil uji simultan (uji F), menunjukkan bahwa tingkat inflasi, tingkat suku bunga SBI, dan pertumbuhan ekonomi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai tukar Rupiah. Sedangkan hasil uji parsial (uji t), menunjukkan bahwa variabel tingkat inflasi dan tingkat suku bunga SBI berpengaruh signifikan terhadap nilai tukar Rupiah. Sebaliknya, variabel pertumbuhan ekonomi menunjukkan tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai tukar Rupiah. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka disarakan kepada Bank Indonesia selaku bank sentral untuk lebih memperhatikan laju inflasi yang telah ditetapkan dan berhati-hati ketika mengeluarkan kebijakan terutama dalam menaikkan tingkat suku bunga. Sehingga tujuan utama dari Bank Indonesia yakni mencapai dan memelihara nilai Rupiah yang stabil untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dapat terpenuhi.