Analisis Estimasi Kebangkrutan Perusahaan dengan Pendekatan Zmijewski (X-Score) dan Altman (Z-Score) (studi pada Industri Plastik dan Kemasan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011)
Daftar Isi:
- Kebangkrutan merupakan kondisi dimana perusahaan tidak mampu membayar kewajibannya kepada kreditur. Untuk menghindari terjadinya kebangkrutan, maka diperlukan suatu alat yang dapat digunakan mengestimasi kebangkrutan. Estimasi kebangkrutan yang umum digunakan yaitu pendekatan Zmijewski (X- Score ) dan Altman (Z- Score ). Industri Plastik dan Kemasan dipilih sebagai objek penelitian karena berdasarkan laporan keuangan, sebagian besar perusahaan ini pernah mengalami penurunan laba atau kerugian pada periode 2009-2011. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil analisis estimasi kebangkrutan perusahaan dengan pendekatan Zmijewski (X- Score ) dan Altman (Z- Score ). Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi. Data yang digunakan dalam penelitian berupa laporan keuangan dan ICMD. Analisis data yang dilakukan merupakan analisis kuantitatif dengan menggunakan model statistik deskriptif. Hasil analisis dengan pendekatan Zmijewski (X- Score ) menunjukkan bahwa pada tahun 2009 hingga 2011, terdapat lima perusahaan yang diestimasi berada dalam kondisi rawan yaitu PT. Alam Karya Unggul Tbk, PT. Asiaplast Industries Tbk, PT. Titan Kimia Nusantara Tbk, PT. Sekawan Intipratama Tbk, dan PT. Trias Sentosa Tbk. Pada tahun 2009, PT. Yanaprima Hastapersada Tbk diestimasi berada dalam kondisi aman, sedangkan tahun 2010 dan 2011 perusahaan diestimasi berada dalam kondisi rawan. PT. Siwani Makmur Tbk diestimasi mengalami kebangkrutan selama tiga tahun berturut-turut. Berdasarkan hasil analisis dengan pendekatan Altman (Z- Score ), pada tahun 2009-2011 PT. Yanaprima Hasta Persada Tbk diestimasi aman; PT. Asiaplast Industries Tbk, PT. Sekawan Intipratama Tbk, dan PT. Trias Sentosa Tbk diestimasi berada dalam kondisi rawan; PT. Alam Karya Unggul Tbk dan PT. Siwani Makmur Tbk diestimasi mengalami kebangkrutan. PT. Titan Kimia Nusantara Tbk pada tahun 2009 diestimasi rawan, sedangkan tahun 2010 dan 2011 diestimasi mengalami kebangkrutan. Perusahaan diharapkan dapat meningkatkan penjualan dan likuiditas, meningkatkan efisiensi pengelolaan aktiva, meningkatkan penerimaan laba, dan meningkatkan modal kerja.