Sikap Petani Terhadap Teknologi Pertanian Konservasi Pada Komoditas Wortel (Daucus Carota L.) Di Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur
Main Author: | Sani, Sinatrya |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/11588/ |
Daftar Isi:
- Dampak perubahan iklim merupakan salah satu penyebab masalah dalam bidang pertanian. Dampak yang diberikan yakni penurunan produksi, degradasi lahan, penurunan fungsi lahan, gagal panen, dan lain-lain. Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu menjadi salah satu lokasi yang terkena dampak perubahan iklim padahal potensi pertanian terutama tanaman wortel sangat baik. Maka dari itu petani dapat meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman wortel dengan mengadopsi teknologi pertanian konservasi. Dengan adanya teknologi pertanian konservasi diharapkan petani dapat memberikan respon dan sikap yang positif terhadap kegiatan tersebut. adapun tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan teknologi pertanian konservasi yang dilakukan petani di lokasi penelitian dan menganalisis hubungan antara faktor-faktor pembentuk sikap dengan sikap petani terhadap teknologi pertanian konservasi. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja (purposive method), yaitu Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur. Hipotesis dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang terdiri dari pengalaman pribadi, pengaruh orang lain, media massa, dan pendidikan berpengaruh signifikan baik secara parsial maupun secara bersama-sama terhadap sikap afeksi petani dalam pertanian konservatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pada pendekatan kuantitatif, analisis yang digunakan adalah analisis regresi logistik ordinal. Sample frame pada penelitian ini yaitu petani yang tergabung dalam Gapoktan Anjasmoro Desa Sumber Brantas yang membudidayakan komoditas wortel. Jumlah sampel sebesar 42 orang petani. Teknologi pertanian konservasi yang diterapkan oleh petani di Desa Sumber Brantas adalah sistem irigasi sprinkle dimana teknologi ini bekerja efektif dan efeisien terhadap penggunaan air. Sikap petani secara keseluruhan dapat dikatakan positif terhadap teknologi pertanian konservasi. Hal ini dikarenakan aspek kognisi yakni tujuan yang diinginkan petani sudah tercapai dengan menerapkan teknologi konservasi ini. Selain itu aspek afeksi juga menujukkan bahwa petani merasa senang dengan teknologi pertanian ini. Dan aspek konasi juga menunjukkan 2 bahwa petani sudah mampu menerapkan teknologi pertanian konservasi ini meskipun membutuhkan modal yang besar tapi hal ini tidak membuat petani memiliki sikap negatif pada aspek konasi. Faktor pembentuk sikap afeksi yang memiliki hubungan dengan sikap afeksi petani terhadap teknologi pertanian konservasi pengaruh orang lain yang dianggap penting, media massa, dan pendidikan. Adapun faktor yang mempengaruhi sikap afeksi petani terhadap pertanian konservasi adalah pengaruh orang lain dan pendidikan. Faktor pengaruh orang lain memiliki pengaruh yang lebih besar daripada pendidikan.