Analisis Kepuasan Petani Bawang Merah Terhadap Fungisida Antracol 70 Wp Di Desa Torongrejo, Kota Batu
Main Author: | Billah, Nuri Izza |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/11586/ |
Daftar Isi:
- Indonesia termasuk dalam wilayah tropis sehingga memiliki potensi pertanian yang baik, terutama untuk pertanian tropika. Salah satu produk pertanian tropika yang berpotensi menjadi andalan adalah produk hortikultura tanaman sayuran. Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan nasional yang sejak lama dibudidayakan oleh petani secara intensif. Produksi tanaman bawang merah di tahun 2014 sebesar 1.233.984 atau sekitar 10,35 persen terhadap produksi sayuran nasional. Perkembangan produksi bawang merah di Indonesia cenderung meningkat setiap tahunnya. Tetapi pada periode tahun 2010 sampai tahun 2014 rata-rata pertumbuhan produksi bawang merah mengalami penurunan sebesar 5,74% pertahun (Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, 2015). Penurunan pertumbuhan produksi dikarenakan petani bawang merah sering kali menghadapi permasalahan. Permasalahan yang umum terjadi dalam budidaya bawang merah adalah adanya serangan hama dan penyakit penting pada tanaman bawang merah. Menurut Syamsuddin (1986) kualitas dan kuantitas produksi sayuran dapat berkurang sampai 100% apabila terserang penyakit yang disebabkan oleh jamur. Jamur dapat disebarkan oleh angin, lalu menginfeksi tanaman melalui stomata atau luka-luka yang terjadi pada tanaman. Menurut Suhardi (1993), penyakit bercak ungu yang disebabkan oleh jamur Alternaria porri merupakan penyakit utama pada bawang merah. Maka dari itu penyakit ini perlu diwaspadai agar tidak mengganggu proses budidaya. Biasanya petani menggunakan pestisida jenis fungisida untuk mencegah maupun membasmi penyakit tersebut. Bentuk fungisida bisa berupa gas, cairan, butiran, dan serbuk. Salah satu produk fungisida yang digunakan oleh petani bawang merah untuk membasmi penyakit bercak ungu adalah Antracol 70 WP. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kepuasan petani bawang merah dan seberapa loyal petani terhadap fungisida Antracol 70 WP yang selama ini digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui tingkat kepuasan petani bawang merah terhadap penggunaan fungisida Antracol 70 WP, 2) mengetahui tingkat loyalitas petani bawang merah terhadap fungisida Antracol 70 WP. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penentuan sampel yang digunakan ialah metode simple random sampling dengan responden yang diperoleh sebanyak 40 orang. Alat analisis yang digunakan ialah Customer Satisfaction Index (CSI) serta Importance Performance Analysis (IPA). Selanjutnya analisis tersebut akan dikaitkan dengan loyalitas konsumen terhadap produk fungisida Antracol 70 WP. Tingkat kepuasan petani bawang merah di Desa Torongrejo terhadap fungisida Antracol 70 WP dapat dilihat pada hasil perhitungan CSI yang menunjukkan nilai sebesar 73,45%. Persentase tersebut berada pada rentang 66%- 80,99% yang berarti “puas” terhadap produk Antracol 70 WP. Kepuasan tersebut juga terbukti dari hasil analisis Important Performance Analysis (IPA) yang digunakan untuk mengetahui tingkat kesesuaian antara kinerja dan kepentingan Antracol 70 WP. Dari analisis tersebut diperoleh rata-rata kesesuaian sebesar 92,59% yang berarti bahwa kinerja produk Antracol 70 WP sudah dapat viii memenuhi harapan para petani namun masih perlu dilakukan perbaikan lagi terhadap atribut yang mempunyai tingkat kesesuaian lebih rendah dibandingkan atribut lainnya seperti kecepatan membasmi jamur, keampuhan menanggulangi penyakit bercak ungu, dan harga produk. Tingkat loyalitas petani bawang merah di Desa Torongrejo terhadap produk fungisida Antracol 70 WP masuk ke dalam tingkat habitual buyer. Hal ini berarti bahwa petani telah memiliki kebiasaan menggunakan Antracol 70 WP selama bertahun-tahun sehingga mayoritas tidak berpindah pada produk lain meski harganya lebih rendah. Petani bawang merah di Desa Torongrejo dapat dikatakan sebagai konsumen yang loyal dengan merek Antracol 70 WP atau setidaknya mereka tidak mengalami ketidakpuasan dalam mengkonsumsi merek Antracol 70 WP.