Penilaian Tingkat Kesehatan Keuangan Perbankan Berdasarkan Rasio Keuangan CAMEL (Studi Pada PT. BPR Syariah Bumi Rinjani Malang)
Main Author: | Suatmoko, Azis |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/115760/1/Azis_Suatmoko_-_Skripsi.pdf http://repository.ub.ac.id/115760/ |
Daftar Isi:
- Bank Indonesia disamping melakukan pengawasan pada industri perbankan juga memberikan bimbingan pada industri perbankan itu sendiri. Salah satu unsur yang sangat diperhatikan yaitu tingkat kesehatan bank. Oleh karena itu Bank Indonesia melakukan penilaian tingkat kesehatan industri perbankan dalam melaksanakan fungsi pengawasannya. Tujuan diadakannya penilaian atas tingkat kesehatan bank oleh Bank Indonesia antara lain sebagai dasar dari ketentuanketentuan yang mengatur tentang pemberian izin pembukaan kantor-kantor cabang baru, pengambilalihan untuk sementara bank oleh Bank Indonesia dan ketentuan yang mengatur pembubaran dan penutupan sebuah bank. Dengan pentingnya tingkat kesehatan bagi bank, maka BPRS harus memiliki parameter atau acuan di dalam melihat dan menginterpretasikan kondisi keuangan dalam menentukan kebijakkan usaha. Dalam industri perbankan alat analisis yang sering digunakan untuk menilai tingkat kesehatan bank adalah analisis CAMEL. Sehubungan dengan hal tersebut, maka diadakan penelitian mengenai tingkat kesehatan keuangan PT. BPRS Bumi Rinjani Malang untuk tahun 2009-2011. Namun dalam penelitian ini penulis hanya meneliti penilaian terhadap aspek keuangannya saja berdasarkan pendekatan rasio keuangan CAMEL. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian ini menggunakan fokus penelitian analisis rasio keuangan CAMEL (Capital, Assets, Earnings, dan Liquidity) dan tingkat kesehatan keuangan Bank dengan sumber data yang digunakan adalah data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis aspek keuangan CAMEL, maka dapat disimpulkan bahwa kesehatan keuangan perbankan PT. BPR Syariah Bumi Rinjani Malang selalu mendapatkan predikat sehat dari tahun 2009-2011 meskipun tidak stabil disetiap tahunnya yaitu terjadi penurunan Kualitas Aktiva pada tahun 2010 - 2011 dan penurunan pada aspek Rentabilitas di tahun 2011, akan tetapi pada aspek keuangan lainnya pada saat itu menunjukkan predikat sehat. Dari hasil analisis tersebut, maka peneliti menyarankan agar PT. BPR Syariah Bumi Rinjani Malang lebih selektif dalam penyaluran pembiayaan dengan berdasar pada prinsip kehati-hatian sehingga pada aspek Kualitas Aktiva Produktif tidak masuk dalam kelompok pembiayaan yang bermasalah. Serta agar bank lebih efektif dalam mengelola dan menggunakan asetnya dalam menghasilkan laba, sehingga nantinya akan meningkatkan ROA. Mengingat pentingnya informasi mengenai tingkat kesehatan bank bagi masyarakat, maka perlu adanya transparansi tingkat kesehatan bank oleh PT. BPR Syariah Bumi Rinjani Malang yaitu dengan publikasi tingkat kesehatan bank.