Skenario Kebijakan Kesehatan Masyarakat dalam Perspektif Post Development (Studi Penelitian di Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang)

Main Author: Rofiana, Vifin
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/115690/1/SKRIPSI_PDF_LENGKAP.pdf
http://repository.ub.ac.id/115690/
Daftar Isi:
  • Masalah kesehatan selalu menjadi isu utama yang dihadapi oleh semua negara di dunia. Hal ini dikarenakan kesehatan menjadi modal utama dalam proses pembangunan nasional. Bahkan masalah kesehatan saat ini sudah menjadi isu global yang ditandai dengan adanya komitmen dalam MDGs. Di Indonesia, kondisi kesehatan yang rendah menjadikan perumusan kebijakan kesehatan terdesentralisasi. Kabupaten Jombang adalah salah satu kabupaten yang menerapkan desentralisasi ini. Dengan melihat data dari IPM dan PDRB Kabupaten Jombang ternyata terdapat disparitas pembangunan khususnya pembangunan kesehatan yaitu di Kecamatan Wonosalam yang menempati posisi terendah. Rendahnya tingkat kesehatan di Kecamatan Wonosalam ini perlu ditelaah lebih lanjut. Hal ini karena konsep kesehatan sendiri tidak hanya dapat dilihat dari segi medis tetapi juga dapat dilihat dari segi non medis atau kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan suatu skenario kebijakan kesehatan masyarakat yang didasarkan pada potensi lokal masyarakat (social capital) yang menjadi salah satu altenative pembangunan kesehatan yang didasarkan pada paradigma post development. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan teknik analisis domain menurut James Spradley. Hal ini dikarenakan untuk mengetahui kondisi kesehatan masyarakat di Kecamatan Wonosalam diperlukan penelitian yang rinci mengenai budaya masyarakat dalam menjaga kesehatan yang berhubungan dengan social capital yang dimiliki. Selanjutnya diperoleh gambaran secara umum yang dapat dijadikan bahan untuk membuat suatu skenario kebijakan kesehatan masyarakat dalam perspektif post development. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat dalam menjaga kesehatan masih rendah yang secara tidak langsung mempengaruhi tingkat derajat kesehatan masyarakat. Oleh sebab itu, peneliti membuat skenario kebijakan kesehatan masyarakat dengan melihat social capital masyarakat dan Analisis SWOT. Namun, kendala yang dihadapi adalah kurangnya prasarana seperti jalan umum yang dapat mendukung tercapainya pembangunan kesehatan ini. Penyediaan sarana ini sesuai dengan Teori Adam Smith mengenai peranan pemerintah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kebijakan kesehatan di Indonesia masih bersifat karikatif. Hal-hal yang perlu dilakukan pemerintah adalah penyediaan sarana dan prasarana pendukung kesehatan, menjalin kerjasama lintas sektor serta memperhatikan faktor ekonomi, pendidikan dan sosial masyarakat sesuai dengan Teori Hygiene Herzberg.