Implementasi Kebijakan Penggunaan Obat Generik Sebagai Upaya Peningkatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Studi Implementasi Keputusan Menkes RI Nomor HK.02.02/MENKES/068/I/2010 Tentang Kewajiban Men
Main Author: | Afriniawati, Ika |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/115630/1/IKA_AFRINIAWATI_0710313083.pdf http://repository.ub.ac.id/115630/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini berjudul Implementasi Kebijakan Penggunaan Obat Generik Sebagai Upaya Peningkatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Studi pada RSUD Pare). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan kebijakan penggunaan obat generik dan faktor apa saja yang mempengaruhi kebijakan penggunaan obat generik. Fokus penelitian ini yaitu: (1) Implementasi kebijakan penggunaan obat generik sebagai upaya peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat, yang didalamnya membahas tentang strategi kebijakan penggunaan obat generik, pelaksanaan kebijakan penggunaan obat generik di RSUD Pare, pelayanan obat generik di RSUD; dan (2) Faktor - faktor yang mempengaruhi kebijakan penggunaan obat generik di RSUD Pare. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif karena melalui penelitian ini diharapkan dapat mengetahui pelaksanaan kebijakan penggunaan obat generik di RSUD Pare. Pada penelitian ini yang menjadi lokasi penelitian ini adalah RSUD Pare. Sedangkan situs penelitian ini adalah instansi farmasi RSUD Pare, pasien RSUD Pare. Hasil dari penelitian ini bahwa pelaksanaan kebijakan penggunaan obat generik di RSUD Pare sudah cukup baik, meskipun persentasenya belum sesuai target yang ditetapkan oleh pemerintah. Di lapangan menggambarkan bahwa dalam menuliskan resep obat kepada pasien, dokter jarang melibatkan pasien secara langsung, sehingga pasien menerima begitu saja resep yang diberikan. ketersediaan obat dan kualitas obat generik yang tersedia di apotek RSUD Pare juga cukup baik, hal tersebut karena apotek RSUD Pare telah melaksanakan system manajemen pengadaan dan penyimpanan obat yang baik. Untuk memberikan pelayanan obat kepada pasien, apotek RSUD Pare melakukan pembelanjaan obat satu minggu sekali dengan pihak distributor atau PBF yang datang kerumah sakit. Kekosongan stok obat generik dari distributor atau PBF sering kali mengharuskan pihak apotek memberikan copy resep kepada pasien untuk ditebus di apotek luar rumah sakit. Hal tersebut merupakan salah satu kendala akses pasien terhadap obat. Dari hasil penelitian, penulis menyarankan dalam pelaksanaan kebijakan penggunaan obat generik komunikasi antar pihak yang terkait harus ditingkatkan, salah satunya dengan adanya sosialisasi atau pemberian informasi kepada masyarakat, selain itu pelayanan kesehatan harus lebih terbuka dan transparan kepada pasien terlebih terkait tentang pemberian obat.