Analisis Sistem Akuntansi Pemberian Pembiayaan Mudharabah Bisnis Modal Kerja Untuk Meningkatkan Pengendalian Manajemen Kredit (Studi Pada Bank Mega Syariah Surabaya)

Main Author: Wardhana, AgungAditya
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/115615/1/BAB_I.pdf
http://repository.ub.ac.id/115615/2/BAB_II.pdf
http://repository.ub.ac.id/115615/3/BAB_III.pdf
http://repository.ub.ac.id/115615/4/BAB_IV.pdf
http://repository.ub.ac.id/115615/5/BAB_V.pdf
http://repository.ub.ac.id/115615/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui, mendeskripsikan, menganalisis, dan mengitepretasikan pelaksanaan sistem akuntansi pemberian pembiayaan mudharabah bisnis modal kerja untuk meningkatkan pengendalian manajemen kredit pada Bank Mega Syariah. Karena hal yang dirasa sangat penting oleh penulis dalam pengelolaan organisasi atau lembaga keuangan yang bergerak dalam bidang usaha pemberian pembiayaan adalah mengenai sistem akuntansi yang digunakan, terutama sistem pemberian pembiayaan dan manajemen kreditnya. Analisis yang digunakan untuk menilai manajemen kreditnya yaitu meliputi, aspek pengendalian personel yang kompeten dan dapat dipercaya, aspek pengendalian adanya pemisahan tugas, aspek pengendalian prosedur otorisasi yang tepat, aspek pengendalian dokumen dan catatan yang memadai, aspek pengendalian kontrol fisik aktiva dan catatan, dan aspek pengendalian pemeriksaan pekerjaan secara independen. Dari hasil pembahasan yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi pemberian pembiayaan mudharabah modal kerja ukm pada Bank Mega Syariah untuk meningkatkan pengendalian manajemen kredit telah dilaksanakan cukup memadai, hal itu dapat dilihat dari personel yang kompeten dan dapat dipercaya, prosedur otorisasi yang tepat, serta kontrol fisik aktiva dan catatan. Baik pada saat proses permohonan pembiayaan, analisis pembiayaan, penarikan pembiayaan, dan monitoring atau pengawasan. Namun masih terdapat juga beberapa kekurangan dalam manajemen kreditnya. Hal ini dapat dilihat dengan adanya perangkapan tugas antara pegawai yang melakukan pemeriksaan agunan dengan pegawai yang melakukan analisis pembiayaan. Sehingga belum mencerminkan manajemen kredit yang memadai dilihat dari adanya pemisahan tugas. Selain itu pada formulir permohonan pembiayaan kurang dicantumkan secara jelas tentang syarat-syarat yang harus dipenuhi calon nasabah dalam mengajukan pembiayaan yang menyebabkan sering terjadinya kekurangan syarat-syarat yang harus dilengkapi oleh calon nasabah yang dapat menyebabkan kurang efisiennya waktu karena terjadi kekurangan persyaratan. Dan tidak adanya sebagian formulir / dokumen yang mencantumkan nomer form (pre-numbered). Hal ini dapat menyebabkan adanya kemungkinan suatu transaksi tidak tercatat atau dicatat lebih dari satu kali. Yang terakhir adalah tidak adanya pemeriksaan mendadak (surprised audit).