Rantai Nilai Produk Abon Jamur Berbasis Online Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing Pada Umkm Ailani, Kota Malang
Main Author: | Sinaga, Ramayana |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/11558/ |
Daftar Isi:
- Rantai nilai menguraikan aktivitas-aktivitas perusahaan yang relevan secara strategis untuk memahami perilaku biaya serta sumber diferensiasi yang sudah ada dan berpotensi. Rantai nilai bertujuan untuk mengidentifikasi tahap-tahap rantai nilai sehingga perusahaan dapat meningkatkan nilai untuk pelanggan atau untuk menurunkan biaya. Aktivitas rantai nilai terbagi menjadi dua kategori. Pertama aktivitas primer yaitu aktivitas yang berkaitan dengan penciptaan fisik produk, penjualan dan distribusinya ke para pembeli serta layanan setelah penjualan. Aktivitas terdiri dari logistik ke dalam, kegiatan operasi, logistik ke luar, pemasaran, penjualan dan pelayanan. Kedua adalah aktivitas sekunder yaitu aktivitas ini terdiri dari pembelian, pengembangan teknologi, manajemen sumberdaya manusia dan infrastruktur perusahaan, sehingga aktivitas-aktivitas rantai nilai primer dan aktivitas sekunder akan mempengaruhi keunggulan bersaing. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menemukan aktivitas yang mampu meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan dengan cara menganalisis aktivitas rantai nilai dan menghitung nilai tambah yang dihasilkan produk. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Analisis deskriptif menggambarkan mengenai rantai nilai, nilai tambah dan gambaran umum lokasi penelitian. Analisis deskriptif dapat mempermudah peneliti dalam menjelaskan data yang diperoleh yang meliputi gambaran umum perusahaan dan proses berjalannya aktivitas perusahaan. Analisis deskriptif digunakan untuk menjawab tujuan penelitian mengenai aktivitas primer dan sekunder rantai nilai yang menjadi keunggulan bersaing di UMKM Ailani. Analisis kuantitatif dipergunakan untuk menganalisis rantai nilai dan nilai tambah abon jamur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas primer rantai nilai yang memiliki skor tertinggi adalah pemasaran dan penjualan sebesar 0,35 sedangkan skor tertinggi pada aktivitas sekunder adalah pengembangan teknologi sebesar 0,29. Analisis selain rantai nilai yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis nilai tambah. Nilai tambah yang dihasilkan oleh produk abon jamur adalah Rp 62.152,00/kg jamur tiram atau 53% dari nilai produksi, artinya abon jamur memiliki nilai tambah tinggi. Sumbangan input lain sebesar Rp43.182,00/kg dan upah tenaga kerja sebesar Rp3.410,00/kg serta keuntungan yang diperoleh sebesar Rp 58.742,00/kg. Saran yaitu perlu adanya layanan khusus untuk menyampaikan kritik dan saran, melaporkan kegiatan keuangan seminggu sekali, perlu dilakukan perekrutan dan pelatihan karyawan, meningkatkan strategi promosi serta melakukan repositioning produk untuk meningkatkan presepsi konsumen.