Pengaruh Kredit Terhadap Pendapatan Petani Kubis (Brassica Oleracea L.) Di Desa Kali Gedang Kecamatan Ijen Kabupaten Bondowoso
Main Author: | Aprilianto, Muhamad Ardan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/11555/ |
Daftar Isi:
- Produk Domestik Bruto (PDB) hortikultura menunjukkan peningkatan signifikan dengan rata-rata 9,80% pertahun dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Pertumbuhan ini lebih besar daripada pertumbuhan produk tanaman pangan yang hanya 8,65% selama lima tahun terakhir (BPS, 2016). Hal tersebut menunjukkan bahwasanya dalam melakukan usahatani di sektor hortikultura merupakan kegiatan usahatani yang memiliki prospek bagus kedepannya. Namun berusahatani hortikultura merupakan jenis usahatani yang memerlukan banyak perawatan, utamanya pada tanaman sayur. Banyaknya perawatan tersebut menyebabkan biaya yang dikeluarkan oleh petani sayur cukup besar sehingga petani dituntut untuk menggunakan modal yang besar pula guna memperoleh hasil produksi yang baik secara kualitas maupun kuantitas. Besarnya biaya yang digunakan dalam usahatani sayur membuat modal yang dibutuhkan cukup besar. Namun, dalam operasional usahanya tidak semua petani memiliki modal yang cukup. Petani membutuhkan modal lebih yang diperoleh melalui pinjaman kredit, guna untuk mengembangkan usahataninya, agar supaya hasil usahataninya meningkat (Rianita et al. 2015). Tetapi terdapat banyak pertimbangan yang membuat petani enggan untuk melakukan kredit, sehingga hal tersebut membuat petani enggan untuk menambah modal usahataninya dengan kredit sehingga petani hanya melakukan usahatani alakadarnya sesuai dengan modal yang dimilikinya yang membuat produksi yang diperoleh kurang maksimal dan menyebabkan pendapatan yang diperoleh juga kurang maksimal. Kegiatan kredit untuk menambah modal usahatani petani diharapkan mampu meningkatkan penggunaan input yang maksimal sehingga dapat meningkatkan produksi usahatani yang dilakukan sehingga membuat pendapatan yang diperoleh juga meningkat. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, logistik(logit), regresi linear berganda dan uji t-test. Analisis deskriptif digunakan untuk menjelaskan pemanfaatan kredit yang diterima oleh petani kubis di tempat penelitian. Analisis logit digunakan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi petani untuk melakukan kredit atau tidak. Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh kredit terhadap pendapatan petani, sedangkan uji t-test digunakan untuk melihat perbedaan pendapatan petani kubis di tempat penelitian. Populasi dalam penelitian ini yaitu sebanyak 480 petani dan diambil sampel sebanyak 50 dengan rincian 22 petani yang tidak melakukan kredit dan 28 petani yang melakukan kredit. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dari total 28 petani responden yang melakukan kredit diketahui sebanyak 71,43% memanfaatkan seluruh kredit yang diperoleh untuk kegiatan usahatani kubis dan sebanyak 28,57% dari total responden yang melakukan kredit memanfaatkan kredit yang diperoleh sebanyak 75% dari kredit yang diperoleh. Selanjutnya dari hasil penelitian diketahui faktor usia dan produksi mempengaruhi secara signifikan kepada petani untuk melakukan kredit, sedangkan faktor lain seperti tingkat pendidikan dan luas lahan tidak berpengaruh secara signifikan. Kemudian diketahui faktor usia, luas lahan, jumlah tanggungan keluarga dan kredit berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan petani kubis, sedangkan faktor lain yaitu tingkat pendidikan tidak berpengaruh secara signifikan. Hasil analisis menyatakan bahwa pendapatan yang diterima petani kubis secara rata-rata berbeda antara petani yang melakukan kredit dengan petani yang tidak melakukan kredit. Secara rata-rata pendapatan petani kubis yang melakukan kredit lebih besar daripada pendapatan petani kubis yang tidak melakukan kredit.