Evaluasi Kinerja Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Kelurahan (Studi Pada Kelurahan Tunggul Wulung Kota Malang)
Main Author: | PiscesaBalqisDemes |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/115545/1/SKRIPSI_BALQIS.pdf http://repository.ub.ac.id/115545/ |
Daftar Isi:
- Bagi suatu negara, pembangunan menjadi suatu hal penting dan sangat dibutuhkan. Pembangunan yang diharapkan adalah pembangunan yang merata dan adil di segala bidang kehidupan, baik di tingkat pusat maupun tingkat daerah. Selaras dengan tuntutan kemampuan untuk melihat dan melaksanakan pembangunan ke seluruh pelosok tanah air, maka sudah seharusnya jika pembangunan daerah terutama pembangunan kelurahan lebih mendapat perhatian dalam pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan pembangunan kelurahan merupakan bagian terpenting atau dapat dikatakan sebagai ujung tombak pembangunan nasional yang sedang digalakkan pemerintah. Sejalan dengan hal di atas, Pemerintah Daerah Kota Malang juga terus berupaya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan di setiap kelurahan dengan membuat suatu kebijakan dalam membentuk suatu lembaga yang bergerak di bidang pembangunan kelurahan. Hal ini dapat dilihat dari diberlakukannya Perda No 18 Tahun 2001 Tentang Pembentukan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan. Dengan melihat pentingnya peningkatan pembangunan bagi seluruh wilayah, maka dibentuklah LPMK ini sebagai lembaga yang bergerak di bidang pembangunan kelurahan, salah satunya adalah Kelurahan Tunggul Wulung. Dengan adanya LPMK ini, pemerintah berharap agar terjadi pemerataan pembangunan di segala bidang di seluruh wilayah kelurahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mendeskripsikan, dan menganalisa bagaimana kinerja Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat kelurahan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder; teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi; instrumen penelitian yang digunakan yaitu peneliti sendiri, pedoman wawancara, catatan lapangan; metode analisa data meliputi reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan/verifikasi. Fokus penelitian ini antara lain (1) Kinerja Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat kelurahan, mencakup: a). Hail pembangunan sesuai dengan rencana yang telah dicanangkan, b). Mengembangkan partisipasi masyarakat, c). Menumbuhkembangkan masyarakat melalui pelatihan ketrampilan, d). Tanggapan masyarakat atas kinerja LPMK. (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat kelurahan, mencakup: a). Faktor pendukung, b). Faktor penghambat. Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh hasil bahwa: (1) Kinerja dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Kelurahan Tunggul Wulung telah berjalan dengan baik sesuai ketentuan yang mengaturnya, hal ini terbukti dengan hasil pembangunan yang telah sesuai dengan perencanaan yang dibuat, tingginya partisipasi masyarakat dalam pembangunan baik dalam perencanaan maupun dalam pelaksanaan pembangunan, meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan pemberian pelatihan ketrampilan dan pembinaan kepada masyarakat, serta banyaknya tanggapan positif dan dukungan dari masyarakat mengenai hasil kinerja LPMK Kelurahan Tunggul Wulung. (2) Upaya yang dilakukan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) dalam meningkatkan kinerjanya adalah dengan cara meningkatkan pembangunan yang sesuai dengan masyarakat, memberikan sarana dan prasarana yang lebih memadai bagi kelompok pedagang kecil masyarakat, meningkatkan pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum bagi masyarakat. (3) Adapun faktor penghambat kinerja Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) terdapat pada tingkat pendidikan masyarakat yang masih rendah yang berpengaruh pada pola pikir masyarakat mengenai pembangunan dan tingginya tingkat pengangguran, selain itu adanya pengaruh dari penggerak sosial juga menjadi penghambat kinerja LPMK vii dalam pembangunan karena dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan masyarakat pada LPMK sebagai lembaga pembangunan. Beberapa saran yang diberikan peneliti agar kinerja Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dapat lebih baik lagi, diantaranya adalah: (1) Sebaiknya dalam melaksanakan pembangunan sesuai dengan jadwal yang ditentukan, sehingga program pembangunan dapat seluruhnya terselesaikan. (2) Kekurangan lapangan pekerjaan sebaiknya segera diatasi dengan menambah lapangan kerja yang tidak hanya di prioritaskan bagi para pedagang saja tetapi juga bagi paemuda / pemudi. (3) Peningkatan sumber daya manusia melalui pelatihan ketrampilan sebaiknya tidak hanya diberikan bagi pedagang kecil saja, tetapi juga bagi pemuda / pemudi agar mereka dapat memperoleh dan memilki katrampilan sebagai bekal membuka usaha atua bekerja, mengingat masih banyak masyarakat yang belum memilki lapangan pekerjaan yang tetap.