Pengelolaan Alokasi Dana Desa Dalam Upaya Pemberdayaan Masyarakat Desa (Studi pada Desa Pandak Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo)
Daftar Isi:
- Desa Pandak Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo pada awal 2011, berbagai media menyoroti desa tersebut. Di desa tersebut banyak masyarakat desanya yang mengalami keterbelakangan mental (idiot) sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dari segi pengelolaan Alokasi Dana Desa dalam pemberdayaan masyarakatnya. Permasalahan yang diteliti adalah bagaimana pengelolaan Alokasi Dana Desa dalam upaya pemberdayaan masyarakat dan bagaimana faktor penghambat dan pendukung. Metode penelitian yang dipakai dalam skripsi ini adalah menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus dalam penelitian ini adalah (1)Pengelolaan Alokasi Dana Desa dalam upaya pemberdayaan masyarakat : (a)Dalam perencanaan penggunaan Alokasi Dana Desa dalam upaya pemberdayaan masyarakat. (b)Dalam mekanisme pencairan dan penyaluran dana Alokasi Dana Desa. (c)Dalam pelaksanaan penggunaan alokasi dana desa: (i)Belanja aparatur dan operasional (ii)Pemberdayaan masyarakat. (d)Pertanggung jawaban Alokasi Dana Desa. (2)Faktor penghambat dan pendukung pengelolaan Alokasi Dana Desa dalam upaya pemberdayaan masyarakat desa Pandak. Sesuai hasil penelitian, proses pelaksanaan pengelolaan Alokasi Dana Desa di desa Pandak sudah terlaksana dengan baik, adapun dengan adanya perubahan dan perbedaan antara Daftar Usulan Rencana Kerja (DURK) Alokasi Dana Desa (ADD) dengan implementasi dilapangan adalah suatu kebijaksanaan ketua Tim Pelaksana dan disetujui seluruh anggota Tim Pelaksana juga sudah dipertanggungjawabkan yang dituangkan dalam Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) Alokasi Dana Desa tahun anggaran 2010. Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti menyarankan kepada pemerintah Desa Pandak agar lebih intensif untuk melakukan sosialisasi tentang upaya pemberdayaan masyarakat desa khususnya dengan program Alokasi Dana Desa, lebih menfokuskan pemberdayaan bidang perekonomian, memperbaiki sarana umum, dan lebih meningkatkan kerjasama dengan akademisi untuk melakukan penelitian di Desa Pandak dengan tujuan mencari solusi dari berbagai masalah yang ada khususnya untuk meneliti tentang cara mengatasi kemiskinan, kekeringan, hingga keterbelakangan mental (idiot).