Upaya Pemberdayaan Lembaga dalam Penanganan Kemiskinan. (Studi pada Badan Keswadayaan Masyarakat “Margo Rukun Sejahtera” Kelurahan Mergosono Kecamatan Kedungkandang Kota Malang)
Main Author: | KurniaDianMaya |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/115420/1/COVER.pdf http://repository.ub.ac.id/115420/2/MOTO%2CDFTR_ISI%2CLAMPIRAN%2CDLL.pdf http://repository.ub.ac.id/115420/3/BAB_1.pdf http://repository.ub.ac.id/115420/4/BAB_2.pdf http://repository.ub.ac.id/115420/5/BAB_3.pdf http://repository.ub.ac.id/115420/6/BAB_4.pdf http://repository.ub.ac.id/115420/7/BAB_5.pdf http://repository.ub.ac.id/115420/8/DAFTAR_PUSTAKA.pdf http://repository.ub.ac.id/115420/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilakukan atas dasar problematika kemiskinan perkotaan yang berkepanjangan di Indonesia. Selanjutnya, Badan Keswadayaan Masyarakat ”Margo Rukun Sejahtera” sebagai pelaku sosial bergerak dalam bidang penanganan kemiskinan perkotaan perlu melakukan upaya pemberdayaan kelembagaan terlebih dahulu sebelum memberdayakan masyarakat miskin sebagai tolak ukur keberhasilan program berbasis pembangunan yakni PNPM Mandiri Perkotaan. Bagaimanakah upaya pemberdayaan lembaga dan faktor-faktor apa yang mendukung dan menghambat dari pemberdayaan lembaga yang dilakukan oleh BKM ”Margo Rukun Sejahtera” untuk penanganan kemiskinan di kelurahan Mergosono Kecamatan Kedungkandang Kota Malang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa upaya-upaya yang dilakukan untuk pemberdayaan lembaga, yakni upaya peningkatan kapasitas lembaga, upaya membangun kerjasama, upaya sebagai mediator, upaya penyedia modal, sarana dan prasarana, dan upaya penanganan kemiskinan sebagai tolak ukur keberhasilan program kemiskinan yakni PNPM Mandiri Perkotaan namun di kelurahan Mergosono belum mendapatkan hasil yang optimal kemudian BKM ”Margo Rukun Sejahtera” memdayagunakan Pronangkis (Program Penanggulangan Kemiskinan) yang bergerak setiap 3 tahun sekali. Dalam hal penanganan kemiskinan diperlukan penguatan awal dari individu atau manusia dari dalam anggota BKM, organisasi kemudian kemampuan sebagai pergerakan penanganan kemiskinan. Beberapa faktor pendukung pemberdayaan lembaga BKM, yakni bantuan modal dan dukungan dari lembaga internal kelurahan maupun masyarakat. Kemudian, masalah kurang partisipasinya anggota BKM dan kurangnya personil BKM menjadi faktor penghambat pemberdayaan kelembagaan BKM ”Margo Rukun Sejahtera” sebagai pelaku sosial dalam penanganan kemiskinan. Beberapa saran yang diberikan peneliti bahwa upaya-upaya yang dilakukan tentang pemberdayaan lembaga BKM ”Margo Rukun Sejahtera” harus lebih inovatif, tegas dalam menyelesaikan masalah, dan menumbuhkan motivasi sebagai misi sosial untuk dicermati kembali agar penanganan yang dilakukan dapat optimal dan hambatan-hambatan dapat diatasi demi tercapainya tujuan pembangunan nasional, khususnya dalam hal kemiskinan yang merata dan menyeluruh