Daftar Isi:
  • Penelitian skripsi ini dilakukan atas dasar percepatan pembangunan infrastruktur yang merupakan salah satu agenda yang sangat penting dalam rangka peningkatan pertumbuhan ekonomi wilayah. Berdasarkan fakta bahwa infrastruktur di wilayah Utara dan wilayah Selatan Kabupaten Blitar yang sangat timpang. Melalui kesepakatan dan kerjasama antar 8 Kepala Daerah maka terbentuklah kebijakan jalan lintas Selatan(JLS). Kebijakan JLS diharapkan mampu mengurangi kesenjangan di segala aspek yang selama ini terjadi di wilayah Utara dan Selatan. Namun pada kenyataannya ketika diimplementasikan JLS macet sehingga menimbulkan dampak. Apa sajakah dampak pembangunan jalan lintas Selatan bagi masyarakat dalam perspektif socialcost dan economiccost. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Lokasi penelitian pada Dukuh Jolosutro Desa Ringinrejo Kecamatan Wates Kabupaten Blitar. Sedangkan situs penelitian adalah di Dukuh Jolosutro dan BAPPEDA Kabupaten Blitar. Metode analisis data yang digunakan adalah Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Focus Group Discussion (FGD) adalah teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada penelitian dengan pendekatan kualitatif dan bertujuan menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur mendapat dukungan yang positif dari masyarakat dan juga pemerintah. Hal ini bisa dilihat dari terbentuknya kesepakatan dan kerjasama antar 8 Kepala Daerah. Dukungan masyarakat bisa dilihat dari sikap mereka yang tidak melawan ketika tanah mereka di gantirugi oleh pemerintah karena akan digunakan JLS. Masyarakat menaruh harapan yang sangat besar akan JLS. Selama 10 tahun berlalu pembangunan JLS tidak jelas arahnya. Secara tidak langsung hal tersebut telah mengecewakan harapan masyarakat. Macetnya pembangunan JLS akan menimbulkan dampak yang tidak diharapkan dalam perspektif socialcost dan economiccost. Evaluasi kebijakan dilakukan untuk mengurangi dampak yang tidak diharapkan. Ketika JLS macet dalam perspektif socialcost yang akan jelas terlihat adalah pudarnya harapan masyarakat yang akan menimbulkan hilangnya kepercayaan pada pemerintah. Dalam perspektif economiccost yaitu mandeknya modal investasi pemerintah. Dana besar yang dikeluarkan pemerintah untuk JLS seakan mubazir. Dengan evaluasi kebijakan dapat diketahui apa penyebab macetnya JLS sekaligus untuk mencari solusi agar JLS bisa segera diselesaikan.