Pengelolaan Modal Kerja yang Efektif dan Efisien Guna Meningkatkan Profitabilitas (Studi pada Koperasi Karyawan Keluarga Besar Petrokimia Gresik)
Daftar Isi:
- Modal kerja merupakan hal mutlak yang harus dimiliki oleh suatu perusahaan. Ketersediaan modal kerja yang cukup akan menunjang seluruh kegiatan operasional perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan, salah satunya adalah profit atau laba. Secara langsung memang tidak ada keterkaitan antara modal kerja dengan profit, namun bila modal kerja perusahaan dikelola dengan efektif dan efisien maka dapat meningkatkan volume penjualan perusahaan. Oleh karena itu pengelolaan modal kerja yang efektif dan efisien perlu dilaksanakan pada setiap perusahaan agar tercapai volume penjualan yang diinginkan untuk mendapatkan profit. Lokasi penelitian ini dilaksanakan pada di Koperasi Karyawan Keluarga Besar Petrokimia Gresik (K3PG). Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah untuk mengetahui kebijakan dari koperasi dalam menetapkan modal kerja serta untuk mengetahui pengelolaan modal kerja yang efektif dan efisien sehingga mampu meningkatkan profitabilitas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini mendeskripsikan kondisi Koperasi Karyawan Keluarga Besar Petrokimia Gresik (K3PG) sebagai obyek penelitian dengan mengambil masalah mengenai pengelolaan modal kerja. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif, yaitu analisis data yang berwujud angka-angka hasil dari perhitungan matematis dengan menggunakan rumus-rumus yang relevan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan penetapan modal kerja pada Koperasi Karyawan Keluarga Besar Petrokimia Gresik (K3PG) belum menunjukkan hasil yang efektif dan efisien. Berdasarkan hasil analisis modal kerja serta analisis rasio profitabilitas, pada dasarnya perolehan nilai rasio koperasi untuk tiga tahun terakhir yaitu tahun 2008, 2009 dan 2010 mengalami penurunan yang terjadi pada beberapa aspek, meliputi pengelolaan kas, piutang dan persediaan. Berdasarkan rasio aktivitas koperasi, pada dasarnya tingkat piutang serta persediaan semakin lama, semakin melambat. Kondisi tersebut tentu berpengaruh pada tingkat penjualan yang ingin dicapai. Pada analisis rasio likuiditas, pada dasarnya koperasi belum mampu mencapai tingkat likuiditas yang baik, kondisi tersebut dapat dinilai dari perolehan current ratio yang masih dibawah standar umum yaitu 200% dalam tiga tahun terakhir. Perolehan rasio profitabilitas koperasi justru mengalami kestabilan namun cenderung menurun dari tahun ke tahun untuk perolehan ROI dan ROE. Kondisi tersebut pada dasarnya membuktikan penetapan modal kerja koperasi belum mencapai tingkat yang efektif dan efisien sehingga harus kebih ditingkatkan lagi pada masa yang akan datang seiring dengan bertambahnya jumlah keanggotaan koperasi dari tahun ke tahun. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, pada dasarnya dalam melaksanakan kegiatan operasinya koperasi perlu menetapkan modal kerja yang efektif dan efisien. Ketersediaan modal kerja yang cukup akan membantu perusahaan untuk menekan biaya-biaya yang timbul serta menghindari perputaran piutang dan persediaan yang lebih lama. Jumlah modal kerja yang berlebihan menunjukkan adanya dana yang tidak produktif dan dapat menimbulkan kerugian, sehingga kesempatan untuk memperoleh laba telah disia-siakan. Sebaliknya, kekurangan modal kerja merupakan penyebab utama kegagalan usaha. Oleh karena itu, pada dasarnya setiap perusahaan membutuhkan tingkat modal kerja yang cukup untuk menjamin perusahaan agar dapat beroperasi secara kontinyu agar volume penjualan meningkat dan mendapatkan profit.