Efektivitas Vaksin Immunoglobulin Y (Igy) Dalam Kuning Telur Ayam (Gallus Gallus Domesticus) Terhadap Kadar Pge 2 Pada Tikus Putih Yang Terpapar Porphyromonas Gingivalis
Main Author: | Sari, Ratna Evita |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/11532/ |
Daftar Isi:
- Porphyromonas gingivalis merupakan flora normal rongga mulut dan berperan dalam perkembangan penyakit periodontal. P. gingivalis dapat menimbulkan respon inflamasi yang ditandai dengan meningkatnya mediator proinflamasi, salah satunya PGE 2. PGE2 mampu menginduksi osteoklastogenesis pada periodontitis. Immunoglobulin Y dalam kuning telur ayam dapat digunakan sebagai vaksin pasif untuk mencegah penyakit periodontal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas vaksin immunoglobulin Y (IgY) dalam kuning telur ayam (Gallus gallus domesticus) terhadap kadar PGE2 pada tikus putih yang terpapar Porphyromonas gingivalis. Jenis penelitian adalah eksperimental laboratorik menggunakan desain randomize post test only control group desain. Penelitian menggunakan 30 ekor tikus dibagi menjadi lima kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif (K-), kontrol positif (K+), dan tiga kelompok perlakuan (P1, P2, P3) dengan dosis masing-masing sebesar 15 μg/ml, 30 μg/ml, dan 45 μg/ml. Aplikasi vaksin diberikan dengan injeksi pada gingiva gigi anterior bawah tikus. Keesokan harinya dilakukan injeksi antigen selama 3 hari sekali selama 2 minggu kemudian tikus didekaputasi dan diambil darahnya sebanyak 3cc. Pengukuran kadar PGE 2 dari serum darah tikus menggunakan ELISA kit PGE 2 Rat. Data penelitian berupa kadar PGE 2 yang dianalisis statistika dengan uji one way analysis of variant (ANOVA). Hasil uji statistik One Way Anova terhadap kadar PGE 2 menunjukkan nilai p=0.098 (p>0.05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah Immunoglobulin Y (IgY) dari kuning telur ayam (Gallus gallus domesticus) tidak efektif terhadap perununan kadar PGE 2 pada tikus wistar yang terpapar P. gingivalis dengan nilai signifikansi atau p >0.05 (tidak signifikan).