Analisis CAMEL Sebagai Alat Untuk Mengukur Tingkat Kesehatan Bank (Studi Kasus pada PT BPR Harta Raya Cipta Mulia Srengat Blitar Periode 2008-2011)
Main Author: | Kurniawan, Aditya |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/115313/1/Cover.pdf http://repository.ub.ac.id/115313/2/Daftar_isi_dll.pdf http://repository.ub.ac.id/115313/3/BAB_I.pdf http://repository.ub.ac.id/115313/4/BAB_II.pdf http://repository.ub.ac.id/115313/5/BAB_III.pdf http://repository.ub.ac.id/115313/6/BAB_IV.pdf http://repository.ub.ac.id/115313/7/BAB_V.pdf http://repository.ub.ac.id/115313/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilakukan karena melihat fungsi bank yang sangat berperan dalam meningkatkan perekonomian nasional, oleh karena itu bank harus mampu mengelola kepercayaan dengan baik dan menjaga kesehatanya sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan salah satu jenis bank yang turut membantu dalam peningkatan perekonomian nasional khususnya penyediaan modal bagi masyarakat. Oleh karena itu BPR harus senantiasa menjaga kesehatanya. BPR Harta Raya Cipta Mulia Srengat Blitar adalah salah satu BPR yang ada di Kabupaten Blitar. Dalam periode tahun 2008 - 2010 ini BPR Harta Raya Cipta Mulia Srengat Blitar mengalami kelesuan pada tingkat kredit. Hal ini dikarenakan karena adanya persaingan dengan lembaga keuangan lainya seperti Koperasi Simpan Pinjam (KSP). Selain itu kesulitan ekonomi menyebabkan masyarakat kesulitan membayar cicilannya, sehingga menyebabkan kredit macet yang hingga tahun 2010 mencapai 12%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kesehatan BPR Harta Raya Cipta Mulia Srengat Blitar Periode 2008-2010 dan apakah tingkatkesehatan PT BPR Harta Raya Cipta Mulia Srengat Blitar sudah memenuhi standar Bank Indonesia berdasarkan analisis CAMEL. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini berfokus pada laporan keuangan PT BPR Harta Raya Cipta Mulia Srengat Blitar tahun 2008 sampai dengan tahun 2010. Analisis rasio yang digunakan adalah rasio permodalan, rasio kualitas aktiva produktif, rasio manajemen, rasio rentabilitas dan rasio likuiditas. Lokasi penelitian yaitu pada PT BPR Harta Raya Cipta Mulia Srengat Blitar tepatnya di Jalan Dandong 27 Srengat Kabupaten Blitar. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang berupa laporan keuangan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dimulai dari menghitung rasio permodalan, rasio kualitas aktiva produktif, rasio manajemen, rasio rentabilitas dan rasio likuiditas yang kemudian di hitung kredit faktor dari hasil perhitungan rasio tersebut dan menjumlahakan nilai kredit faktor tersebut sampai pada penggolongan predikat tingkat kesehatan bank. Hasil yang ditem ukan adalah tingkat kesehatan PT BPR Harta Raya Cipta Mulia Srengat Blitar secara keseluruhan adalah sehat, namun untuk penilaian secara parsial ada rasio yang menunjukan kondisi tidak sehat yaitu rasio KAP II tahun 2008 pada kondisi tidak sehat, pada tahun 2009 mengalami kondisi kurang sehat dan tahun 2010 kembali lagi pada kondisi tidak sehat. Hal ini disebabkan karena penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) dalam neraca bank yang selalu saja lebih kecil dari jumlah penyisihan penghapusan aktiva produktif yang wajib dibentuk oleh bank (PPAPWD). Beberapa saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan antara lain PT BPR Harta Raya Cipta Mulia Srengat Blitar sebaiknya melakukan penetapan kebijakan pemberian kredit agar kredit macet maupun kredit diragukan dapat diminimalisasi. Selain itu PT BPR Harta Raya Cipta Mulia Srengat Blitar hendaknya memperhatikan jumlah penyisihan aktiva produktif (PPAP) jangan sampai kurang dari penyisihan aktiva produktif yang wajib dibentuk oleh bank (PPAPWD) karena ini menyangkut kemampuan bank untuk menutup resiko kemungkinan kerugian.