Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Camel Sebagai Metode Untuk Mengukur Tingkat Kesehatan Bank (Studi Pada Pt Bank Syariah Mandiri, Tbk)
Main Author: | Triandini |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/115258/1/051200367.pdf http://repository.ub.ac.id/115258/ |
Daftar Isi:
- Semakin tumbuhnya perkembangan perbankan syariah, semakin ketatnya persaingan antar bank syariah maupun dengan bank konvensional, sehingga membuat bank syariah dituntut untuk memiliki kinerja yang bagus agar dapat bersaing dalam memperebutkan pasar perbankan nasional di Indonesia. Sebagai Bank Syariah besar di Indonesia, kinerja keuangan PT Bank Syariah Mandiri merupakan salah satu tolak ukur penilaian nasabah akan kinerja keuangan Bank Syariah yang ada di Indonesia. Sehingga perlu kiranya untuk diketahui tingkat kesehatan PT. Bank Syariah Mandiri (BSM) saat ini berdasarkan laporan keuangan tahunan yang telah diterbitkan, yaitu dengan pembatasan kesehatan keuangan perusahaan yang bersangkutan, dievaluasi dengan memperbandingkan kinerja keuangan selama periode tahun 2008-2010 dan berdasarkan penilaian manajemen pada tahun 2008-2010. Sistem pelaksanaan penilaian kesehatan bank berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 30/11/KEP/DIR /1997 dengan menggunakan metode CAMEL. CAMEL merupakan penilaian tingkat kesehatan bank yang didasarkan pada 5 faktor, yaitu Capital , Asset , Management , Earning , dan Liquidity . Khusus untuk penilaian faktor management dilakukan dengan mempergunakan seratus pertanyaan/pernyataan, yang dikelompokkan dalam dua kelompok, yaitu kelompok manajemen umum dan kelompok manajemen risiko. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Analisis data yang digunakan adalah langkah-langkah berdasarkan penjelasan Surat Edaran Bank Indonesia, yaitu: review laporan keuangan, menghitung angka rasio, menghitung nilai kotor, menghitung nilai bersih, menjumlahkan nilai bersih, menentukan predikat, menghitung nilai kredit atas pelanggaran ketentuan BMPK dan PDN jika ada. Berdasarkan hasil analisis data pada tahun 2008-2010, menunjukkan bahwa Bank Syariah Mandiri mengalami tingkat kesehatan secara fluktuasi, yaitu pada tahun 2008 seluruh komponen CAMEL mempunyai predikat sehat, sedangkan tahun 2009 salah satu komponen CAMEL yaitu Asset Quality mempunyai predikat cukup sehat. Namun, dalam tahun 2010 BSM dapat menstabilkan kondisi kesehatannya. PT Bank Syariah Mandiri sebaiknya lebih menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan dana, khususnya menjaga agar pembiayaan yang diberikan tidak masuk dalam kategori bermasalah.