Analisis Harga Saham Dengan Menggunkan Pendekatan Price Earning Rasio (PER) Dan Relative Strength Index (RSI).(Studi Pada Perusahaan Pertambangan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2008-

Main Author: Setyawan, Hendra
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/115085/1/051105079.pdf
http://repository.ub.ac.id/115085/
Daftar Isi:
  • Investasi di bidang finansial merupakan hal yang menarik. Dengan semakin meningkatnya perbaikan perekonominan setelah resesi tahun 2008, perdagangan efek sebagai barang komoditas perdagangan lebih menarik. Hal ini terlihat dari pergerakan indeks harga saham gabungan yang semakin naik dari tahun 2008-2010. Penguatan IHSG ini merupakan kesempatan yang tepat bagi investor untuk kembali memasuki pasar dan mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin dari pasar modal. Hal ini disebabkan karena pasar modal merupakan tempat terjadinya jual beli saham dan merupakan pasar yang cukup liquid untuk memutar uang baik dalam waktu yang pendek atau jangka waktu yang panjang, tergantung kepada kekuatan modal yang dimiliki investor dan latar belakang lain yang mendasari seorang investor bergabung kepada pasar modal. Tujuan investor yang paling utama adalah bagaimana mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dalam tingkat resiko yang sekecil-kecilnya dengan berbagai strategi dan metode untuk meraih tujuan tersebut. Salah satu strategi yang banyak digunakan dalam menganalisis kebijakan dan strategi dalam berinvestasi yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal dimana dua analisis ini merupakan pengetahuan dasar yang harus dimiliki oleh seorang investor dalam mengambil kebijakan investasi. Dalam mengetahui keadaan pasar dan menganalisis sentiment pasar modal maka dapat dianalisis dengan teknikal yang ditekankan pada pendekatan Relative Strenght Index (RSI). Sedangkan fundamental digunakan untuk mengetahui penyebab-penyebab atas segala kejadian-kejadian yang terjadi di bursa saham, khususnya yang paling dasar adalah mengetahui nilai intrinsik saham itu sendiri. Untuk mengetahui nilai intrinsik sebuah saham kita bisa menggunakan analisis fundamental khususnya pendekatan Price Earning Rasio (PER). Dengan kata lain pendekatan teknikal dan pendekatan fundamental ini merupakan alat pertimbangan pembuatan kebijakan investasi. Penelitian ini berusaha menjelaskan mengenai kebijakan investasi yang sebaiknya diambil oleh para investor yang ingin menanamkan dananya terhadap perusahaan-perusahaan tambang yang tergabung dalam LQ 45. Dengan cara menunjukkan nilai sesungguhnya saham yang beredar saat ini dan mengetahui sentiment pasar yang sedang terjadi pada tahun 2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, hampir keseluruhan harga saham pada kelompok industri tambang yang tergabung dalam LQ 45 mengalami overvalued , yang menunjukkan indikator perusahaan melakukan penjualan saham kepada investor. Hal ini terjadi karena kebutuhan bahan tambang sebagai sumber energi penggerak sektor-sektor usaha lainnya merupakan bisnis yang strategis oleh karena itu sentimen positif pasar yang sangat tinggi dalam mendongkrak pergerakan harga saham perusahaan ini. Dari keempat perusahaan mulai dari PT. Aneka Tambang Tbk, PT. Bukit Asam (persero) Tbk, PT. Medco Energi International Tbk dan PT. Gas Negara Tbk, semua menunjukkan nilai intrinsik yang jauh lebih tinggi dengan nilai pasar atau dengan kata lain mengalami overvalued yang menunjukkan saham sudah jenuh. Sedangkan dari sudut pandang teknikal, perusahaan keseluruhan mengalami nilai cukup tinggi semua diatas nilai 30 bahkan hampir semua mendekati angka 70, yang menunjukkan indikator perusahaan mulai melakukan penjualan saham kepada investor. Sedangkan untuk beberapa perusahaan menunjukkan aksi menunggu karena berada di posisi tengah seperti PT. Medco Energi International Tbk dan PT. Gas Negara Tbk. Tetapi apabila investor tidak ingin berspekulasi lebih jauh sebaiknya melakukan aksi jual saja karena melihat harga yang cukup tinggi dibanding nilai intrinsiknya apabila investor mengkombinasikan dengan faktor fundamentalnya.