Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pembebanan biaya overhead pabrik pada Pada PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Lawang dengan menggunakan Activity Based Costing System , dan apakah ada perbedaan besarnya pembebanan biaya overhead pabrik pada Pada PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Lawang dengan menggunakan perhitungan akuntansi biaya tradisional dan Activity Based Costing System . Latar belakang dari peneliltian ini melihat bahwa pembebanan biaya overhead pabrik dengan sistem tradisional dirasa kurang tepat karena PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Lawang memiliki berbagai macam produk yang mengakibatkan banyaknya jenis biaya dan aktivitas yang terjadi pada pabrik. Perhitungan biaya overhead pabrik sangat penting karena berkaitan dengan masalah penentuan harga pokok produksi, yang pada akhirnya akan mempengaruhi penentuan harga jualnya atau harga pokok penjualan. Pembebanan biaya overhead pabrik yang tepat, akurat dan efisien akan membantu dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan. Penentuan pembebanan biaya overhead pabrik yang tepat juga membantu perusahaan untuk lebih kompetitif dalam bersaing dengan perusahaan lainnya. ABC System dinilai dapat mengukur secara cermat biaya-biaya yang keluar dari setiap aktivitas. Hal ini disebabkan karena banyaknya cost driver yang digunakan dalam pembebanan biaya overhead , sehingga dalam metode ABC dapat meningkatkan ketelitian dalam perincian biaya, dan ketepatan pembebanan biaya overhead pabrik lebih akurat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Produk yang memiliki jam mesin tinggi menyebabkan sumber daya yang bersifat ( non-unit-related ) akan dikonsumsi oleh lebih banyak produk, sehingga konsumsi per produknya lebih kecil dibandingkan dengan produk yang mengkonsumsi jam mesin lebih rendah. Hal ini menyebabkan distorsi yang cukup signifikan. Dari tabel 35 dapat dilihat bahwa produk R 31/1 lebih efektif dengan menggunakan sistem ABC dengan tingkat selisih 86,021. Sedangkan hasil negative pada produk R 30/1, C 30/1 dan PC 12/1 menunjukkan sistem tradisional terjadi undercosting. Dengan sistem ABC, distorsi yang terjadi dicoba untuk diperbaiki sehingga menghasilkan biaya overhead pabrik yang lebih akurat. sedangkan saran yang diberikan oleh penulis yaitu pihak manajemen sebaiknya mulai mempertimbangkan perhitungan pembebanan biaya overhead pabrik dengan menggunakan metode Activity Based Costing System , hal ini dapat menghindari informasi yang tidak rinci dari mana sumbernya dan dapat memberikan informasi biaya yang lebih akurat dan efisien.