Studi Kerapatan Akar Pohon Kopi Dengan Berbagai Jenis Penaung Dalam Sistem Agroforestri
Main Author: | Tarigan, Elmi Junita |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/11506/ |
Daftar Isi:
- Pemanasan global mengakibatkan adanya perubahan iklim yang tidak teratur. Perubahan iklim yang tidak teratur akan menimbulkan masalah yang diantaranya musim kemarau, suhu meningkat dan ketersediaan air terbatas, potensi longsor, run off, erosi, hara hilang meningkat dan serangan hama meningkat. Masalah-masalah tersebut akan mengancam keberhasilan budidaya pertanian. Biji kopi merupakan salah satu komoditas penting bagi perekonomian Indonesia, karena kopi dan kakao merupakan penghasil devisa Indonesia terbesar ketiga sub-sektor perkebunan setelah kelapa sawit dan karet. Sistem agroforestri kopi di UB Forest terdiri dari pohon penaung pinus dan mahoni. Tanaman kopi ditanam secara tumpang sari di bawah tegakan pinus dan mahoni. Pengkombinasian tanaman pohon dan tanaman sela tersebut dapat menguntungkan namun dapat juga akan merugikan. Persaingan akar dalam tanah dalam menyerap air dan hara akan menentukan keberhasilan agroforestri. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi kerapatan akar pohon kopi dengan kombinasi berbagai jenis pohon penaung dalam agroforestri dan mengevaluasi hubungan antar kerapatan akar pohon dengan kandungan bahan organik tanah dalam sistem agroforestri. Penelitian ini dilakukan dengan jalan survei di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK-UB) yang terletak di Desa Sumbersari, Sumberwangi dan Desa Guntoro Karangploso Malang. Pengamatan dilakukan mulai Juli hingga September 2017 di 5 jenis SPL dan 3 ulangan antara lain sistem penggunaan lahan (SPL) pinus + kopi (PK), mahoni + kopi (MK), pinus + semusim (PS), mahoni + semusim (MS), tanaman semusim (TS). Pohon dalam agroforestri yang dipilih untuk pengamatan telah berumur 40 tahun. Hasil penelitian menunjukkan kerapatan akar pohon kopi beragam bila dikombinasikan dengan jenis penaung yang berbeda. Kerapatan akar pohon kopi pada berbagai jenis penaung paling tinggi di SPL-PK, kerapatan akar terendah di SPL-TS. Kerapatan akar pohon sebagian besar lebih besar (70 %) terkonsentrasi di lapisan tanah atas (<40 cm) di lapisan bawah kerapatan akar (30%) dari total akar di lapisan atas. Rata-rata total panjang akar (Lrv) di SPL-PK yaitu 0,061 cm cm-3, SPL-MK 0,028 cm cm-3, SPL-PS 0,022 cm cm-3, SPL-MS 0,041 cm cm-3 dan SPL-TS 0,041cm cm-3, sedangkan rata-rata berat kering akar (Drv) di SPL-PK sebesar 0,008 g cm-3, SPL-MK 0,014 g cm-3, SPL-PS 0,009 g cm-3, SPL MS-0,007 g cm-3 dan 0,006 g cm-3 di SPL-TS. Sebaran Lrv dan Drv akar pohon kopi berkolerasi positif (R2 = 0,1019) dan (R2 = 0,0436) dengan kandungan C-organik tanah, semakin meningkatnya kadar C-organik tanah di dalam tanah maka akan meningkatkan Lrv dan Drv akar pohon kopi. Sehingga jumlah serapan air dan hara menjadi lebih efesien.