Kajian Persepsi Dan Pengetahuan Petani Terhadap Kekritisan Lahan Di Daerah Aliran Sungai (Das) Lekso Kabupaten Blitar
Main Author: | Anam, Choirul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/11497/ |
Daftar Isi:
- Kerusakan hutan dan lahan di Indonesia telah banyak menyebabkan kerusakan lingkungan. Salah satunya adalah kritisnya lahan disejumlah daerah aliran sungai (DAS) yang semakin tahun semakin meningkat. DAS Lekso merupakan salah satu lahan kritis di Indonesia yang terletak di Kabupaten Blitar dengan luas wilayah 164 km2 dengan panjang sungai 24 km. Pengendalian lahan kritis tidak terlepas dari aspek kemasyarakatan di dalam DAS, yang mencakup strategi dalam mencari mata pencaharian, perkembangan persepsi dan pengetahuan dalam mengelola lahan, aspek kepemilikan lahan, nilai-nilai lokal yang dianut, dan kesejahteraan dari petani itu sendiri. Upaya penerapan kaidah-kaidah konservasi sumberdaya lahan dalam sistem budidaya tanaman pada prinsipnya bergantung dari persepsi dan pengetahuan petani sebagai pelaku yang menentukan pengelolaan usahatani. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Mengetahui perbedaan persepsi dan pengetahuan tentang konservasi sumberdaya lahan antara petani milik, petani hutan dengan non-petani, dan menganalisis hubungan persepsi dan pengetahuan petani tentang konservasi sumberdaya lahan dengan kekritisan lahan di DAS Lekso. Penelitian dilaksanakan di 7 desa yang berada dalam Kecamatan Gandungsari dan Kecamatan Wlingi di DAS Lekso, Kabupaten Blitar pada bulan April - Juni 2017. Pengumpulan data persepsi dan pengetahuan tentang konservasi sumberdaya lahan menggunakan instrumen penelitian berupa kuisioner dengan metode wawancara pada 60 responden. Sedangkan nilai kekritisan lahan didapatkan dari hasil penilaian yang diperoleh berdasarkan pengukuran kekritisan lahan yang meliputi : penutupan lahan, kelerengan, tingkat erosi, dan manajemen (kawasan hutan lindung), Produktivitas, kelerengan, tingkat erosi, jumlah batuan dan manajemen (kawasan budidaya pertanian). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar petani hutan dan petani milik memiliki persepsi tentang konservasi lebih baik dari pada persepsi non-petani. Sebagian besar petani hutan dan petani milik memiliki pengetahuan tentang deskripsi hutan lebih baik dari pada pengetahuan non-petani. Sebagian besar petani hutan memiliki pengetahuan tentang kaidah konservasi lebih baik dari pada petani milik dan non petani. sebagian besar responden baik petani hutan, petani milik dan seluruh non-petani memiliki pengetahuan sangat buruk tentang teknologi konservasi sumber daya lahan, hanya beberapa responden yang memiliki pengetahuan buruk dan tidak ada responden yang memiliki pengetahuan sedang, baik, dan sangat baik. Nilai kekritisan lahan petani hutan relatif beragam yaitu kritis, agak kritis dan potensial kritis, sedangkan petani milik memilliki lahan agak kritis dan potensial kritis. Tingkat persepsi petani tentang konservasi sumberdaya lahan dan pengetahuan tentang deskripsi hutan, kaidah konsevasi dan teknologi konservasi sumberdaya lahan tidak mempengaruhi tingkat kekritisan lahan petani di DAS Lekso.