Sistem Akuntansi Pengadaan Bahan Penolong dan Pengeluaran Kas Untuk Mendukung Sistem Pengendalian Intern (Studi Kasus pada PG. Krebet Baru Bululawang Malang)

Main Author: Septiana, Nessya
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/114939/
Daftar Isi:
  • Pengadaan bahan penolong merupakan salah satu transaksi perusahaan yang sering terjadi yang membutuhkan dana dalam jumlah yang besar. Dengan frekuensi transaksi pengadaan bahan penolong yang cukup tinggi dan dana pembelian yang diperlukan tidak sedikit maka diperlukan suatu pengendalian intern yang baik. Pembelian yang dilakukan harus disertai dengan kewajiban melakukan pembayaran yang berdampak terhadap pengeluaran kas perusahaan. Pengendalian intern sangat diperlukan dalam sistem pembelian dan pengeluaran, supaya harta kekayaan perusahaan dapat diawasi penggunaanya dan dapat mengetahui kondisi perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem dan prosedur pembelian dan pengeluaran kas pada PT. PG Krebet Baru Malang dan untuk mengetahui apakah sistem dan prosedur pengadaan dan pengeluaran kas telah dilaksanakan secara efektif atau tidak oleh PT. PG Krebet Baru Malang sebagai upaya untuk meningkatkan pengendalian internnya. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus penelitian yaitu struktur organisasi, sistem akuntansi pengadaan dan pengeluaran kas, dan formulir-formulir yang digunakan dalam sistem pengadaan dan pengeluaran. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa sistem dan prosedur yang diterapkan oleh PG. Krebet Baru sudah cukup baik. Namun masih ada beberapa hal yang masih belum sesuai yaitu untuk tim pengadaan yang tidak ada dalam struktur organisasi, tim ini dibuat sendiri dengan anggota adalah karyawan yang merangkap tugas. Sedang untuk sistem pengeluaran kas dirasa masih kurang efektif. Ini dapat diketahui dari adanya perangkapan tugas yang dilakukan oleh Seksi Keuangan. Disini seksi keuangan juga melakukan pencatatan dalam Laporan Penerimaan Pengeluaran Kas. Seksi EDP juga kurang efektif karena bagian ini juga melakukan input data tentang pengeluaran kas. Formulir Daftar Penerimaan Barang juga belum bernomor urut tercetak. Beberapa saran yang dapat penulis berikan adalah, sebaiknya memasukkan bagian pengadaan tersendiri dalam struktur organisasi tetapi tidak perlu melakukan rekruitmen baru cukup diambil dari karyawan bagian lain yang berkompeten, perangkapan tugas pada bagian keuangan sebaiknya dilakukan oleh bagian akuntansi saja, seksi EDP tidak perlu melakukan input data ke komputer seksi EDP apabila dibentuk tersendiri hanya melakukan pengawasan akuntansi dalam lingkup Electronic Data Processing. Memperbaiki formulir Daftar Penerimaan Barang yang tidak bernomor urut tercetak.