Identifikasi Dan Strategi Mitigasi Risiko Rantai Pasok Komoditas Kakao Menggunakan Metode Fuzzy-House Of Risk (Fuzzy-Hor) (Studi Kasus Di PT. Kampung Coklat Blitar)

Main Author: Wafi, Noval Nazwanuril
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/1149/1/NOVAL%20NAZWANURIL%20WAFI%20.pdf
http://repository.ub.ac.id/1149/
Daftar Isi:
  • Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kakao terbesar di dunia. Besarnya produksi kakao mendukung berkembangnya badan usaha pengolahan kakao. Salah satu badan usaha tersebut adalah PT. Kampung Coklat, dimana bergerak di bidang perdagangan dan pengolahan biji kakao serta wisata edukasi cokelat. Manajemen Rantai Pasok (MRP) perlu diperhatikan di dalam suatu badan usaha karena berkaitan dengan proses pengelolaan aliran barang mulai dari hulu hingga ke hilir. Proses rantai pasok melibatkan berbagai pihak, dimana masing-masing pihak yang terlibat tersebut dapat menimbulkan risiko rantai pasok sehingga menajemen risiko rantai pasok diperlukan untuk mengelola aktivitas rantai pasok. Saat ini, PT. Kampung Coklat belum memiliki manajemen risiko rantai pasok yang terstruktur untuk mengidentifikasi dan memitigasi risiko. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko rantai pasok dan menentukan strategi mitigasi risiko yang perlu diterapkan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Febuari sampai Maret 2017 di PT. Kampung Coklat yang berlokasi di Blitar. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Fuzzy-House of Risk (Fuzzy-HOR). Metode HOR memiliki dua fase yang digunakan untuk identifikasi risiko dan merancang strategi mitigasi, sedangkan fuzzy digunakan untuk penilaian dari kedua fase pada HOR. Pengumpulan data dilakukan menggunakan responden ahli yang terdiri dari petani kakao dan pegawai PT. Kampung Coklat. Hasil identifikasi risiko didapatkan sebanyak 11 risiko pada aktivitas petani dengan 15 agen risiko dan 19 risiko pada aktivitas perusahaan dengan 25 agen risiko. Hasil perhitungan dengan Fuzzy-HOR fase 1, terpilih 9 agen risiko pada petani dan 18 agen risiko pada perusahaan yang perlu dirancang strategi mitigasinya. Pada Fuzzy-HOR fase 2, didapatkan rancangan strategi mitigasi pada petani sebanyak 17 strategi dan 30 strategi pada perusahaan. Hasil akhir HOR didapatkan urutan prioritas dari strategi mitigasi risiko. Strategi mitigasi paling baik untuk diterapkan pada petani adalah PA1 (menerapkan sanitasi dengan baik) sedangkan pada PT. Kampung Coklat adalah PA6 (membuat sistem penjadwalan). Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada PT. Kampung Coklat tentang risiko dan usulan penerapan strategi mitigasi risiko pada rantai pasok komoditas kakao agar terbentuk manajemen risiko rantai pasok yang terstuktur.