Analisis Struktur Modal Dalam Upaya Meningkatkan Laba Pemegang Saham dan Nilai Perusahaan (Studi pada PT. Gudang Garam, Tbk. dan Anak Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Main Author: | Sumarningrum, DwiWindy |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/114896/ |
Daftar Isi:
- Intensitas persaingan usaha kini sangat tajam, sehingga mengakibatkan semakin ketatnya persaingan dalam dunia bisnis Indonesia, maka pengelolaan usaha harus diarahkan pada peningkatan daya saing. Peningkatan daya saing tidak hanya berkaitan dengan produk saja, tetapi juga aspek permodalan. Analisis struktur modal merupakan salah satu bentuk keputusan keuangan yang penting bagi suatu perusahaan, karena berpengaruh terhadap perkembangan dan keberlangsungan usaha dan pencapaian tujuan manajemen keuangan perusahaan. Tujuan pokok manajemen struktur modal adalah menciptakan suatu bauran atau kombinasi sumber pembelanjaan permanen sedemikian rupa baik dengan menggunakan hutang maupun modal sendiri, maka diperlukan sebuah analisis untuk menentukan struktur modal yang dapat meminimumkan cost of capital , sehingga mampu memaksimumkan laba pemegang saham dan nilai perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebijakan manajemen dalam menetapkan struktur modal pada PT. Gudang Garam, Tbk. dan Anak Perusahaan, dan mengetahui struktur modal yang dapat meningkatkan laba pemegang saham dan nilai perusahaan. Jenis penelitian yang dilakukan yaitu penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif pada PT. Gudang Garam, Tbk. dan Anak Perusahaan. Analisis yang dilakukan meliputi analisis struktur modal, rasio leverage , rasio profitabilitas, biaya modal, dan nilai perusahaan. Hasil analisis menunjukan bahwa kebijakan manajemen dalam menetapkan struktur modal pada PT. Gudang Garam, Tbk. dan Anak Perusahaan pada tahun 2007-2009 lebih banyak menggunakan modal sendiri daripada hutang jangka panjang, ini tercermin dari hasil perhitungan Debt to Equity Ratio . Laba pemegang saham perusahaan selama 2007-2009 meningkat. Nilai perusahaan yang tertinggi dicapai pada tahun 2007, ini dibuktikan oleh biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) lebih kecil dari tahun 2008 dan 2009. Hasil rencana penambahan modal tahun 2010 menggunakan XIII alternatif struktur modal yaitu, dari ke XIII struktur modal menunjukkan bahwa alternatif I dimana tambahan modal sepenuhnya menggunakan hutang menghasilkan WACC terendah, dan nilai perusahaan tertinggi . Dengan adanya tambahan modal jangka panjang, struktur modal pada tahun 2010 menurunkan laba pemegang saham dan nilai perusahaan jika dibandingkan tahun 2009. Jadi struktur modal yang dapat meningkatkan laba pemegang saham dan nilai perusahaan hanya dicapai pada tahun 2007, namun struktur modal yang dapat meminimumkan WACC belum dapat diterapkan pada PT. Gudang Garam, Tbk. dan Anak Perusahaan, karena WACC dari tahun 2007 sampai 2009, dan 2010 setelah ada tambahan modal terus meningkat. Saran yang diajukan untuk penelitian ini adalah, walaupun penggunaan hutang dapat menurunkan WACC, namun manajemen tetap harus memperhatikan penggunaan hutang dalam struktur modalnya yang jauh dari risiko kepailitan.