Penerapan Activity Based Costing System (ABC System) Sebagai Dasar Penetapan Tarif Sewa Kamar (Studi Kasus pada Hotel Mustika Tuban)
Main Author: | Sulantara, DewantaTri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/114864/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penetapan tarif sewa kamar pada Hotel Mustika Tuban dengan menggunakan Activity Based Costing System , dan apakah ada perbedaan besarnya tarif sewa kamar pada Hotel Mustika Tuban dengan menggunakan perhitungan akuntansi biaya tradisional dan Activity Based Costing System . Latar belakang dari peneliltian ini melihat bahwa perhitungan tarif sewa kamar dengan sistem tradisional dirasa kurang tepat karena Hotel Mustika memiliki berbagai macam produk yang mengakibatkan banyaknya jenis biaya dan aktivitas yang terjadi pada hotel. Perhitungan biaya sewa kamar sangat penting karena berkaitan dengan masalah penentuan harga pokok sewa kamar, yang pada akhirnya akan mempengaruhi penentuan harga jualnya atau tarif sewa kamar. Tarif yang tepat, akurat dan efisien akan membantu dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan. Penentuan tarif yang tepat juga membantu perusahaan untuk lebih kompetitif dalam bersaing dengan perusahaan lainnya. ABC System dinilai dapat mengukur secara cermat biaya-biaya yang keluar dari setiap aktivitas. Hal ini disebabkan karena banyaknya cost driver yang digunakan dalam pembebanan biaya overhead , sehingga dalam metode ABC dapat meningkatkan ketelitian dalam perincian biaya, dan ketepatan pembebanan biaya lebih akurat. Berpijak pada tujuan dari penulisan skripsi ini, maka dalam skripsi ini penulis memilih menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil perhitungan tarif sewa kamar dengan menggunakan metode Activity Based Costing memberikan hasil yang lebih besar apabila dibandingkan dengan menggunakan metode tradisional, kecuali pada tipe Suite Room dan Junior Suite yang memberikan hasil lebih kecil. Perbedaan yang terjadi antara tarif sewa kamar dengan menggunakan metode tradisional dan metode ABC , disebabkan karena pembebanan biaya overhead pada masing-masing produk. Pada metode akuntansi biaya tradisional biaya overhead pada masing-masing produk hanya dibebankan pada satu cost driver saja. Akibatnya cenderung terjadi distorsi pada pembebanan biaya overhead . Sedangkan pada metode ABC , biaya overhead pada masing-masing produk dibebankan pada banyak cost driver , sedangkan saran yang diberikan oleh peneliti yaitu pihak manajemen sebaiknya mulai mempertimbangkan perhitungan tarif sewa kamar dengan menggunakan metode Activity Based Costing System , hal ini dapat menghindari informasi yang tidak rinci dari mana sumbernya dan dapat memberikan informasi biaya yang lebih akurat dan efisien, dengan tetap mempertimbangkan faktor-faktor eksternal yang lain seperti tarif pesaing yang dapat mempengaruhi dalam penetapan tarif sewa kamar.