Analisis Sistem Akuntansi Pemberian Kredit UKM Dalam Meningkatkan Pengendalian Manajemen Kredit Studi Kasus Pada PT. BPR Armindo Kencana Malang

Main Author: Pamungkas, ImasAditya
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/114752/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui, mendeskripsikan, menganalisis, dan mengitepretasikan pelaksanaan sistem akuntansi pemberian kredit UKM dalam meningkatkan pengendalian manajemen kredit pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Armindo Kencana. Karena hal yang dirasa sangat penting oleh penulis dalam pengelolaan organisasi atau lembaga keuangan yang bergerak dalam bidang usaha pemberian kredit adalah mengenai sistem akuntansi yang digunakan, terutama sistem pemberian kredit dan manajemen kreditnya. Analisis yang digunakan untuk menilai manajemen kreditnya yaitu meliputi, aspek pengendalian personel yang kompeten dan dapat dipercaya, aspek pengendalian adanya pemisahan tugas, aspek pengendalian prosedur otorisasi yang tepat, aspek pengendalian dokumen dan catatan yang memadai, aspek pengendalian kontrol fisik aktiva dan catatan, dan aspek pengendalian pemeriksaan pekerjaan secara independen. Dari hasil pembahasan yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi pemberian kredit ukm pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Armindo Kencana dalam meningkatkan pengendalian manajemen kredit telah dilaksanakan cukup memadai, hal itu dapat dilihat dari personel yang kompeten dan dapat dipercaya, prosedur otorisasi yang tepat, serta kontrol fisik aktiva dan catatan. Baik pada saat proses permohonan kredit, analisis kredit, penarikan kredit, dan monitoring atau pengawasan. Namun masih terdapat juga beberapa kekurangan dalam manajemen kreditnya. Hal ini dapat dilihat dengan adanya perangkapan tugas antara pegawai yang melakukan pemeriksaan agunan dengan pegawai yang melakukan analisis kredit. Sehingga belum mencerminkan manajemen kredit yang memadai dilihat dari adanya pemisahan tugas. Selain itu pada formulir permohonan kredit kurang dicantumkan secara jelas tentang syarat-syarat yang harus dipenuhi calon debitur dalam mengajukan kredit yang menyebabkan sering terjadinya kekurangan syaratsyarat yang harus dilengkapi oleh calon debitur yang dapat menyebabkan kurang efisiennya waktu karena terjadi kekurangan persyaratan. Dan tidak adanya sebagian formulir / dokumen yang mencantumkan nomer form ( pre-numbered ). Hal ini dapat menyebabkan adadnya kemungkinan suatu transaksi tidak tercatat atau dicatat lebih dari satu kali. Yang terakhir adalah tidak adanya pemeriksaan mendadak ( surprised audit ).