Efisiensi Biaya Pengadaan Persediaan Bahan Baku (Studi pada PT. Suri Tani Pemuka Unit Aquafeed Banyuwangi)

Main Author: YanaK, Meriska
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/114731/
Daftar Isi:
  • Persediaan bahan baku adalah merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting untuk menunjang kelangsungan hidup perusahaan. Pengadaan persediaan bahan baku bertujuan untuk memenuhi tingkat permintaan konsumen yang akan datang. Dalam pengadaan persediaan bahan baku perusahaan membutuhkan biaya yaitu untuk pemesanan bahan baku dan penyimpanan bahan baku. Apabila perusahaan kekurangan persediaan bahan baku akan mengakibatkan terhambatnya proses produksi perusahaan, sedangkan apabila persediaan menumpuk di gudang atau terjadi kelebihan persediaan akan mengakibatkan pemborosan biaya yaitu biaya penyimpanan. Oleh karena itu setiap perusahaan perlu mempertahankan suatu jumlah persediaan yang optimal, serta menentukan persediaan pengaman ( safety stock ) dan titik pemesanan kembali ( reorder point ) untuk menunjang kelancaran dalam kegiatan produksi. Dengan begitu perusahaan dapat mengetahui tingkat efisiensi biaya yang dikeluarkan dalam pengadaan persediaan bahan baku perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efisiensi biaya pengadaan persediaan bahan baku perusahaan melalui kebijakan pembelian bahan baku yang diterapkan perusahaan dan pembelian bahan baku dengan penerapan metode Economic Order Quantity (EOQ). Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Peneliti berusaha untuk menggambarkan kebijakan pembelian bahan baku yang diterapkan perusahaan dan penerapan Economic Order Quantity (EOQ) untuk menentukan kuantitas pembelian yang ekonomis, serta menentukan besarnya persediaan pengaman (safety stock) dan titik pemesanan kembali (reorder point). Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa dengan menerapkan Economic Order Quantity (EOQ) terdapat selisih biaya persediaan bahan baku dibandingkan kebijakan perusahaan yaitu Rp. 6.859,64,- untuk bahan baku Wheat Hi Gluten (tepung terigu industri) dan Rp. 3.134.703,- untuk bahan baku Fish Meal (tepung ikan). Sehingga dapat disimpulkan bahwa perusahaan dapat menerapkan Economic Order Quantity (EOQ) karena dapat meminimumkan biaya persediaan bahan baku yang dikeluarkan perusahaan. Saran yang dapat diberikan adalah sebaiknya perusahaan menerapkan Economic Order Quantity (EOQ), menetapkan safety stock dan reorder point demi kelancaran proses produksi