Karakterisasi Zeolit Alam Malang Sebagai Supplementary Cementitious Materials (SCMs) Berdasarkan Aktivitas Pozzolaniknya dengan Variasi Ukuran Partikel
Main Author: | Lutfita, Sayidati |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/11472/ |
Daftar Isi:
- Zeolit merupakan mineral yang banyak terdapat di Indonesia dengan jenis yang beragam dan sebaran keberadaan yang luas. Kandungan silika dan alumina yang berkisar 50-80% di dalam zeolit menunjukkan bahwa zeolit merupakan bahan pozzolan yang berpotensi sebagai SCMs (Supplementary Cementitious Materials). SCMs merupakan bahan inorganik yang menggantikan sebagian kebutuhan semen dan berpartisipasi dalam pembentukan binder berupa kalsium silikat hidrat (C-S-H) dan kalsium alumina silikat hidrat (C-A-S-H) melalui aktivitas hidrasi dan pozzolanik. Pemanfaatan SCMs dalam bahan konstruksi dapat mengurangi emisi CO2, mengurangi konsumsi bahan bakar, meningkatkan daya tahan beton terhadap serangan sulfat dan klorin dan menurunkan permeabilitas. Oleh karena itu diperlukan suatu upaya untuk memaksimalkan potensi pemanfaatan zeolit sebagai SCMs. Pada penelitian ini dilakukan variasi ukuran zeolit alam Malang yaitu 130-105 μm (Variabel 1), 105-74 μm (Variabel 2), 74-63 μm (Variabel 3), 63-44 μm (Variabel 4) dan <44 μm (Variabel 5). Karakterisasi aktivitas pozzolanik zeolit alam Malang menggunakan metode uji kapur jenuh dan strength activity index (SAI). Uji kapur jenuh dilakukan dengan pencampuran zeolit dan larutan Ca(OH)2 jenuh. Selanjutnya dilakukan pendiaman hingga 28 hari dan dilakukan uji kandungan Ca2+ sisa pada interval 24 jam selama 7 hari dan interval 7 hari selama 28 hari. Pada uji SAI dilakukan pembuatan beton sampel dengan mencampurkan material berupa semen, pasir, zeolit dan air sebagai bahan baku beton kemudian dicetak dalam cetakan kubus berukuran 5x5 cm. Uji SAI dilakukan pada 7 dan 28 hari proses curing dan didapatkan hasil persentase kuat tekan beton sampel (beton dengan campuran SCMs) terhadap beton kontrol (beton tanpa campuran SCMs). Hasil percobaan menunjukkan zeolit dengan ukuran partikel <44 μm memberikan persentase penurunan konsentrasi Ca2+ dan nilai SAI yang paling besar yaitu 50,76% dan 105,93%. Hal ini dikarenakan ukuran partikel zeolit sebagai SCMs berpengaruh terhadap luas permukaan zeolit yang akan terekspos dalam reaksi pozzolanik. Selain itu juga berpengaruh pada proses difusi ion OH- untuk memutuskan ikatan silika dan alumina dalam kerangka zeolit, porositas pasta hasil hidrasi semen dan porositas beton sehingga zeolit ini memiliki peran dalam kekuatan beton.