Penerapan Pendekatan Partisipatif Dalam Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Desa Studi di Desa Kerang Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan
Main Author: | Rosanti, Arisa |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2010
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/114644/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini berjudul "Penerapan Pendekatan Partisipatif Dalam Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Desa". Perencanaan pembangunan merupakan suatu proses yang berkesinambungan dari waktu ke waktu yang melibatkan kebijaksanaan dari pembuat keputusan berdasarkan sumber daya yang ada dan disusun secara sistematis dalam pelaksanaannya harus disesuaikan dengan kemampuan aparatur dan dana yang diberikan. Partisipasi masyarakat diterjemahkan sebagai keikutsertaan masyarakat untuk mengakomodasikan kepentingan mereka dalam proses penyusunan rencana pembangunan. Dengan cara ini pemerintah makin mampu menyerap aspirasi masyarakat banyak, sehingga pembangunan yang dilaksanakan dapat memberdayakan dan memenuhi kebutuhan rakyat banyak. Masyarakat harus menjadi pelaku dalam pembangunan, masyarakat perlu dibina dan dipersiapkan untuk dapat merumuskan sendiri permasalahan yang dihadapi, merencanakan langkah-langkah yang diperlukan, melaksanakan rencana yang telah diprogramkan, menikmati produk yang dihasilkan dan melestarikan program yang telah dirumuskan dan dilaksanakan. Penyediaan sarana infrastruktur dahulu merupakan tanggung jawab penuh pemerintah desa. Pemerintah desa sebagai pelaksana pembangunan berkeinginan agar masyarakat terlibat dalam pembangunan, tapi keikutsertaan masyarakat selama ini merupakan hasil dari pengarahan pemerinta bukan inisiatif masyarakat sendiri. Sehingga kebijakan pembangunan selama ini kurang memberi peluang berkembangnya partisipasi masyarakat. Untuk mencapai tujuan pembangunan pedesaan yang diharapkan, diperlukan keterlibatan seluruh masyarakat sebagai pelaku pembangunan. Keikutsertaan masyarakat dalam pembangunan infrastruktur fisik adalah kesadaran yang tidak bisa muncul dengan sendirinya. Oleh karena itu kesadaran tersebut harus dibimbing dan diarahkan sampai mereka bisa mencapai kemandiriannya sendiri. Dengan adanya keterlibatan itu, maka suatu pembangunan akan bisa dirasakan secara merata, dan tidak hanya oleh pihak-pihak tertentu saja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisa penerapan pendekatan partisipatif dalam proses perencanaan pembangunan infrastuktur desa, untuk mendeskripsikan dan menganalisa tingkat keberhasilan pembangunan infrastrutur desa ditinjau dari tujuan konsep pembangunan infrastruktur desa, dan untuk menganalisa faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat dalam penerapan pendekatan partisipatif dalam perencanaan pembangunan infrastruktur desa. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun satu kilas peristiwa pada masa sekarang. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerintah desa Kerang berusaha menerapkan pendekatan partisipatif dalam setiap tahap proses perencanaan pembangunan infrastruktur desa, mulai dari penyusunan rencana pembangunan sampai tahap evaluasi. Pemerintah desa berusaha melibatkan semua stakeholders terutama masyarakat desa dalam kegiatan pembangunan infrastruktur pembangunan di desa Kerang. Dalam setiap tahap perencanaan pembangunan harus ada keterlibatan masyarakat desa, namun dalam tahap pelaksanaan rencana pembangunan, masyarakat tidak banyak terlibat karena pemerintah sudah mempercayakan pelaksanaannya kepada pihak luar. Keberhasilan pembangunan di desa Kerang sudah bisa dikatakan berhasil karena sudah memenuhi dua tujuan konsep pembangunan desa yaitu untuk pemberdayaan masyarakat dan penyediaan sarana infrastruktur. Dengan adanya pembangunan infrastruktur, desa kerang mengalami kemajuan di bidang kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Masyarakat desa Kerang sudah merasa puas dengan usaha pemerintah desa kerang karena sudah berusaha memenuhi 85% dari sarana infrasruktur yang masyarakat inginkan. Dalam menerapkan pendekatan partisipastif ini pemerintah desa Kerang di dukung oleh dua faktor yaitu faktor budaya masyarakat desa Kerang yang cenderung patuh dengan pemerintah desa Kerang dan faktor kelembagaan BPD yang membantu meningkatkan partisipasi masyarakat. Pemerintah juga mengalami hambatan ini di sebabkan karena beberapa faktor antara lain kurangnya sosialisasi tentang pentingnya partisipasi masyarakat dan pemerintah kurang bisa menentukan prioritas pembangunan yang membuat banyak masyarakat desa kerang kecewa.