Transesterifikasi Enzimatik Minyak Curah (RBDPO) Menggunakan Imobilisasi Pseudomonas Fluorescens Sebagai Penghasil Enzim Lipase Dengan Variasi Perbandingan Molar Alkohol Terhadap Minyak

Main Author: Ramadhan, Arie Mulya
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/11455/4/BAGIAN%20DEPAN.pdf
http://repository.ub.ac.id/11455/1/BAB%20I.pdf
http://repository.ub.ac.id/11455/2/BAB%20II.pdf
http://repository.ub.ac.id/11455/5/BAB%20III.pdf
http://repository.ub.ac.id/11455/6/BAB%20IV.pdf
http://repository.ub.ac.id/11455/7/BAB%20V.pdf
http://repository.ub.ac.id/11455/3/Lampiran.pdf
http://repository.ub.ac.id/11455/8/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.ub.ac.id/11455/
Daftar Isi:
  • Penggunaan biofuel sebagai pengganti bahan bakar konvensional dapat menurunkan proses global warming dengan mengurangi emisi sulfur, karbon oksida dan hidrokarbon. Karena nilai ekonomis dan power output, biodiesel sering dicampur dengan bahan bakar diesel biasa dengan rasio 2%, 5% dan 20%. Biodiesel adalah larutan asam lemak metil ester (FAME) yang diproduksi dari sumber minyak terbarukan seperti minyak tanaman dan hewan yang dapat digunakan sebagai bahan bakar langsung atau dengan tambahan modifikasi. Cara yang paling umum untuk mengubah minyak menjadi biodiesel adalah dengan transesterifikasi dengan bantuan berbagai katalis berupa basa, asam atau enzim. Enzim adalah katalis biologis yang memungkinkan banyak reaksi kimia terjadi di dalam batasan homeostasis dari sistem kehidupan. Enzim memiliki potensi besar untuk mengurangi kebutuhan energi dan masalah lingkungan di industri kimia dan farmasi. Proses transesterifikasi dilakukan dengan metode batch dan alat inkubator shaker sebagai penghasil pengocokan dan suhu pada proses. Pertama dilakukan pengukuran volume minyak sebanyak 50 ml lalu dilakukan penimbangan massa. Setelah itu ditambahkan metanol dengan perbandingan rasio molar sesuai penelitian yang dilakukan yaitu 1:4, 1:5 dan 1:6, kemudian 10% (v/v) N-heksana, dan 50% (w/w) immobilized kedalam elenmeyer 250 ml. setelah itu dilakukan proses transesterifikasi pada inkubator shaker dengan kecepatan pengocokan 200rpm, suhu 40oC selama 48 jam. Pengaruh rasio molar antara alkohol dan minyak menghasilkan nilai FAME tertinggi dimiliki oleh perlakuan rasio molar 1:5 pada pemakaian pertama sebesar 54.42%. kemudian diikuti perlakuan dengan rasio molar 1:4 dan terakhir pada rasio molar 1:6. penurunan pada seluruh rasio molar pada pemakian kedua dan ketiga menunjukan ketahanan bakteri yang telah di-immobilized untuk menghasilkan enzim telah mengalami penurunan produksi dari pada saat perlakuan pertama kali yang menunjukan alkohol tetap berperan mendenaturasi immobilized Pseudomonas Fluorescens secara perlahan dan tidak membunuh bakteri penghasil enzim tersebut secara langsung.