Pengembangan Aplikasi Safety Flying Drone Map(Syndrone Map) Pada Perangkat Mobile Android Dengan Menggunakan Metode Spatial Multi-Criteria Evaluation

Main Author: Sinulingga, Lukas Sada Arihta
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/11407/
Daftar Isi:
  • Seiring dengan bertambahnya pengguna dan penggemar drone di Indonesia, pemerintah Indonesia menerbitkan peraturan mengenai operasi penerabangan drone. Peraturan tersebut diterbitkan dalam Peraturan Menteri no 90 yang dikeluarkan oleh Kementrian Perhubungan Indonesia. Pada intinya regulasi tersebut mengkategorikan daerah penerbangan drone menjadi beberapa bagian, yakni daerah terlarang, daerah terbatas, kawasan keselamatan operasi penerbangan, ruang udara terkendali dan ruang udara tidak terkendali yang berada di ketinggian 500 kaki (150m) keatas. Namun dikarenakan kurangnya informasi mengenai peraturan yang diterbitkan ini, banyak pengguna drone yang menerbangkan drone-nya secara sembarangan. Dikarenakan hal ini banyak kasus yang terjadi mengenai kecelakaan yang melibatkan drone seperti drone tersangkut di atap bangunan, drone menabrak pesawat lepas landas, dan masih banyak lagi kasus lainnya. Oleh karena itu diperlukan sebuah solusi untuk mengatasi masalah ini. Salah satu teori yang dapat mengatasi masalah ini adalah dengan menerapkan konsep Sistem Informasi Geografis (SIG). Dengan adanya SIG, masalah-masalah yang bersangkutan dengan keruangan dapat dianalisis secara sistematis dan menyediakan informasi dan rekomendasi yang layak. Beberapa metode dalam konsep SIG telah digunakan untuk menganalisis data yang berkaitan dengan keruangan. Salah satunya adalah Spatial Multi-Criteria Evaluation (SMCE). SMCE menguraikan faktor-faktor dari suatu permasalahan menjadi kriteria dan parameter secara hirarki. Kriteria dan parameter tersebut kemudian diagregasi atau digabungkan sehingga tercipta sebuah data spasial baru yang mempunyai kelas-kelas yang direpresentasikan dalam gradasi warna. Hasil dari analisis ini selanjutnya akan diimplentasikan menjadi aplikasi mobile, sehingga pengguna drone dapat menggunakan aplikasi ini di ponsel mereka. Sebelumnya model ini telah diuji akurasinya dan menghasilkan angka 62,5%. Artinya 62% info yang dihasilkan dari model ini mempuyai kesesuaian dengan fakta yang ada di lapangan. Diharapkan dengan adanya aplikasi ini dapat membantu memberikan informasi daerah-daerah yang aman untuk menerbangkan drone.