Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi dan Kinerja Karyawan penelitian pada Karyawan PT. TELKOM Kandatel Malang

Main Author: MRohmadSAndrianto,
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2009
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/113985/1/050900401.pdf
http://repository.ub.ac.id/113985/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh budaya organisasi, yang terdiri dari variabel inovasi dan pengambilan risiko (X 1), keagresifan (X2), dan kemantapan/stabilitas (X3) terhadap motivasi kerja (X4) dan kinerja karyawan (Y) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksplanasi dengan pendekatan kuantitatif atau penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Telkom Kandatel Malang dengan jumlah sampel yang diambil sebanyak 76 responden. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menyebarkan kuisioner dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis jalur ( path analysis ) untuk mengetahui pengaruh secara langsung dan tidak langsung dari variabel yang diteliti. Hasil pengaruh secara langsung yang didapat adalah nilai koefisen regresi (beta) masing-masing variabel dari persamaan analisis jalur pertama (pengaruh inovasi dan pengambilan risiko (X1), keagresifan (X2), dan kemantapan/stabilitas (X3) terhadap motivasi kerja (X4))dan persamaan analisis jalur kedua (pengaruh inovasi dan pengambilan risiko (X1), keagresifan (X2), dan kemantapan/stabilitas (X3), dan motivasi kerja (X4) terhadap kinerja karyawan (Y)). Hasil analisis jalur pada persamaan jalur pertama yaitu: Variabel inovasi dan pengambilan risiko (X1) terhadap motivasi kerja (X4) didapat nilai koefisien jalur (beta) sebesar 0,349 dengan probabilitas 0,000, sehingga hubungannya signifikan positif. Variabel keagresifan (X2) terhadap motivasi kerja (X4) didapat nilai beta sebesar 0,299 dengan probabilitas 0,004, sehingga hubungannya signifikan positif. Variabel kemantapan/stabilitas (X3) terhadap motivasi kerja (X4) didapat nilai beta sebesar 0,284 dengan probabilitas 0,0012, sehingga hubungannya signifikan positif. Pada hasil analisis persamaan jalur kedua didapat nilai beta sebagai berikut: Variabel inovasi dan pengambilan risiko (X1) terhadap kinerja karyawan (Y) didapat nilai beta sebesar 0,219 dengan probabilitas 0,012, sehingga hubungannya signifikan positif. Variabel keagresifan (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) didapat nilai beta sebesar 0,288 dengan probabilitas 0,002, sehingga hubungannya signifikan positif. Variabel kemantapan/stabilitas (X3) terhadap kinerja karyawan (Y) didapat nilai beta sebesar 0,244 dengan probabilitas 0,014, sehingga hubungannya signifikan positif. Variabel motivasi kerja (X4) terhadap kinerja karyawan (Y) didapat nilai beta sebesar 0,256 dengan probabilitas 0,12, sehingga hubungannya signifikan positif. Dari hasil uraian di atas maka dapat disimpulkan baik pada persamaan jalur pertama dan persamaan jalur kedua, semuanya memiliki hubungan yang signifikan dan positif. Kesimpulannya bahwa inovasi dan pengambilan risiko, keagresifan, dan kemantapan/stabilitas yang ketiganya diasumsikan sebagai budaya organisasi, mempunyai pengaruh kuat terhadap motivasi kerja maupun terhadap kinerja karyawan. Hubungan secara tidak langsung yang didapat antara ketiga variabel dari budaya organisasi yaitu inovasi dan pengambilan risiko, keagresifan, dan kemantapan/stabilitas terhadap kinerja karyawan melalui motivasi kerja adalah sebagai berikut: Hubungan antara pengaruh inovasi dan pengambilan risiko (X1) terhadap kinerja (Y) melalui motivasi kerja (X4) adalah sebesar 0.089. Hubungan antara pengaruh keagresifan (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) melalui motivasi kerja (X4) adalah sebesar 0,076. Hubungan antara pengaruh kemantapan/stabilitas (X3) terhadap kinerja karyawan (Y) melalui motivasi kerja (X4) adalah sebesar 0,072. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat diketahui bahwa hubungan antara budaya organisasi terhadap kinerja karyawan lebih kuat dibandingkan dengan hubungan antara budaya organisasi terhadap kinerja karyawan melalui motivasi. Berdasarkan uraian-uraian sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa inovasi dan pengambilan risiko, keagresifan, dan kemantapan/stabiltas yang dapat diasumsikan sebagai budaya organisasi mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap motivasi kerja maupun terhadap kinerja karyawan, yaitu sebesar 63,2% terhadap motivasi kerja dan terhadap kinerja karyawan sebesar 74,2%.